Dalam rangka membantu organisasi, individu, dan usaha rintisan membekali diri dengan pengetahuan, Departemen Sains dan Teknologi Kota Ho Chi Minh bekerja sama dengan Pusat Penerapan Kemajuan Sains dan Teknologi Kota Ho Chi Minh (Saigon Innovation Hub) dan berbagai unit menyelenggarakan pelatihan bertajuk "Peningkatan Kapasitas Usaha Rintisan Inovatif di Tahun 2023" yang diselenggarakan pada 5-23 Desember.
Kursus pelatihan meliputi kelas-kelas pelatihan, membekali perusahaan rintisan dengan pengetahuan lean startup, proses pembelian dan penjualan e-commerce, manajemen kekayaan intelektual dan pengembangan merek, membangun model bisnis yang berkelanjutan, membangun profil modal dan manajemen pasar...
Tim dosen kami adalah pakar manajemen strategis untuk perusahaan-perusahaan besar, baik domestik maupun asing. Dari sana, mahasiswa akan lebih memahami metode menganalisis dan menentukan potret pelanggan dan produk melalui kisah nyata dan tujuan kampanye langsung dari merek-merek besar.
Melalui kursus pelatihan, perusahaan rintisan akan dapat meningkatkan tingkat keberhasilannya dan memperoleh keterampilan untuk mengoperasikan model bisnis yang memenuhi tren perkembangan sosial saat ini.
Pada tahap pertama, panitia penyelenggara akan memilih 25 proyek rintisan di Kota Ho Chi Minh untuk berpartisipasi dalam kursus pelatihan, di berbagai bidang seperti: pertanian , makanan olahan, mode, jasa, barang-barang rumah tangga, produk teknologi, kesehatan, kosmetik, kecantikan...
Selain itu, para pembicara akan menganalisis proses membangun merek-merek besar perusahaan domestik dan asing. Dari sana, mereka akan membantu startup memahami metode operasional yang sesuai dengan tren dan mengembangkan kampanye untuk mengembangkan model bisnis.
Menurut Ibu Dang Thi Luan, Wakil Direktur Pusat Penerapan Sains dan Kemajuan Teknologi di Kota Ho Chi Minh, setiap tahun terdapat 50 juta proyek startup di dunia, di mana sekitar 1.000 di antaranya berada di Vietnam. Lebih dari 90% startup gagal saat memulai bisnis, dengan persentase di dunia sekitar 75-90%. Dalam 3 tahun pertama, hingga 92% startup gagal, alasan utamanya adalah kurangnya strategi yang tepat untuk pasar dan kurangnya pengetahuan sebelum memulai bisnis.
"Seiring dengan maraknya tren belanja online dalam beberapa tahun terakhir, kami mendorong dan mendukung startup untuk menerapkan aktivitas penjualan multi-kanal. Melalui kegiatan-kegiatan dalam rangkaian pelatihan ini, kami akan memberikan pengetahuan mendalam tentang seni penjualan online, atau menciptakan strategi pemasaran yang efektif. Dengan demikian, kreativitas dalam penjualan akan terdorong, membantu individu dan startup menemukan cara-cara baru untuk mempromosikan produk, berinteraksi, dan melayani pelanggan secara lebih efektif," ujar Ibu Dang Thi Luan.
BUI TUAN
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)