
Namun di tengah gambaran kemanusiaan yang hangat itu, masih ada "garis abu-abu". Beberapa tukang perahu seenaknya menaikkan harga, "menipu" orang-orang di tengah banjir. Bukan di pasar, bukan di restoran, melainkan di perahu-perahu yang dianggap "penyelamat" bagi orang-orang di daerah dataran rendah, beberapa pemilik perahu memilih untuk menaikkan harga tanpa pandang bulu.
Saat Hue tengah berjuang mengatasi banjir bersejarah, saat ribuan orang berusaha berbagi tiap bungkus mi, tiap pil, tiap tempat tinggal aman satu sama lain, perilaku mencari untung seperti ini sungguh terkutuk.

Meskipun kekurangan ini hanya sebagian kecil, hal tersebut tidak dapat diabaikan. Departemen Kepolisian Kota Hue telah memerintahkan peninjauan dan penanganan yang ketat terhadap kasus-kasus yang memanfaatkan bencana alam untuk keuntungan pribadi. Karena "penagihan berlebihan" dalam situasi ini merupakan tindakan ilegal yang perlu dicegah demi menjaga kepercayaan dan keadilan di masyarakat.

Hue telah lama menghadapi "peningkatan harga". Dari pasar, becak, hingga objek wisata , Anda dapat melihat peningkatkan harga di mana-mana. Bapak Phan Thien Dinh, Ketua Komite Rakyat Kota Hue, dengan tegas memperbaiki masalah "peningkatan harga" ini dengan berbagai solusi, mulai dari dialog, persuasi, hingga langkah-langkah penanganan yang ketat. Hanya dalam waktu singkat, "peningkatan harga" di Hue hampir menghilang.
Masyarakat Hue percaya bahwa kali ini pun, di tengah ombak, kebaikan masih lebih besar daripada kejahatan. Dan selama pemerintah bertekad dan rakyat bersatu, daerah ini akan mampu mengatasi masalah serupa. Pelajaran dari perjalanan "penagihan berlebihan saat musim banjir" ini tentu akan membuat setiap orang merenungkan hati mereka sendiri, untuk menyadari bahwa, di tengah kesulitan, yang terpenting bukanlah uang, melainkan kasih sayang antarmanusia.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/hue-chan-chinh-lai-do-chat-chem-trong-mua-lu-post820539.html






Komentar (0)