09:32, 15 Desember 2023
Komite Rakyat distrik Cu Kuin mengatakan bahwa sejak 21 Agustus 2023 hingga sekarang, otoritas di distrik tersebut telah memusnahkan 205 ekor babi sakit, dengan berat total 11.448 kg.
Secara spesifik, sejak tanggal 21 Agustus 2023 hingga saat ini, telah terjadi 14 kali wabah demam babi Afrika di 4 kecamatan (Ea Bhok, Ea Hu, Ea Ktur, Hoa Hiep) di kabupaten tersebut, daerah yang terancam adalah 4 kecamatan (Cu Ewi, Ea Ning, Ea Tieu dan Dray Bhang) , yang mengakibatkan terjadinya pemusnahan babi sebanyak 205 ekor, dengan berat total yang dimusnahkan sebesar 11.448 kg.
Staf veteriner distrik Cu Kuin menyemprotkan disinfektan di area kandang ternak untuk mencegah demam babi Afrika. |
Menghadapi situasi di atas, Komite Rakyat distrik Cu Kuin mengeluarkan Keputusan untuk menyatakan wabah demam babi Afrika di distrik tersebut.
Epidemi ini sedang meningkat, berdampak negatif pada industri peternakan babi dan menjamin pasokan pangan. Untuk mencegah, memberantas, dan mengendalikan demam babi Afrika secara tepat waktu dan efektif, serta menjamin pasokan daging babi di masa mendatang, terutama selama Tahun Baru Imlek 2024, Komite Rakyat Distrik telah menginstruksikan instansi khusus distrik untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah tingkat kecamatan guna membentuk tim inspeksi, membimbing, dan mendorong pelaksanaan pencegahan dan pengendalian demam babi Afrika; memantau situasi epidemi secara proaktif dan cermat, memastikan deteksi dini, peringatan dini, dan penanganan wabah secara menyeluruh, serta mencegah penyebaran epidemi secara luas. Pada saat yang sama, mengalokasikan dana untuk mencegah dan memberantas demam babi Afrika di distrik sesuai dengan peraturan.
Panitia Daerah juga meminta kepada Pemerintah Daerah dan Rumah Tangga Ternak agar segera melakukan deteksi, pencegahan dan penanggulangan secara tegas terhadap kasus jual beli babi, pengangkutan babi sakit dan pembuangan babi mati yang dapat menimbulkan penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan.
Selain itu, membimbing peternak ternak untuk meningkatkan penggunaan tindakan kebersihan dan disinfeksi dengan bubuk kapur dan bahan kimia di kandang berisiko tinggi dan area sekitarnya; mempromosikan keamanan hayati dalam peternakan, dan membangun fasilitas dan area peternakan bebas penyakit.
Bersamaan dengan itu, unit dan perangkat daerah terkait agar terus melakukan pemantauan terhadap rumah tangga ternak, segera mengambil sampel untuk diuji di rumah tangga yang terdapat babi sakit, mati, atau diduga babi; segera melakukan sintesis dan pelaporan mengenai situasi penyakit serta upaya pencegahan dan pengendalian di wilayah kabupaten; memperkuat karantina pengangkutan dan peredaran, menangani secara tegas dan ketat kasus pengangkutan babi yang tidak diketahui asal usulnya sesuai ketentuan yang berlaku...
Thuy Nga
Sumber
Komentar (0)