Para pejabat Iran telah menyatakan bahwa negara tersebut memiliki kapasitas yang cukup untuk memproduksi senjata nuklir dan dapat mengubah doktrin nuklirnya jika kelangsungan hidupnya terancam.
Kamal Kharrazi, seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, mengatakan kepada televisi Al-Mayadeen Lebanon pada 1 November bahwa Teheran kemungkinan akan meningkatkan jangkauan rudal balistiknya dan mengevaluasi kembali doktrin nuklirnya di tengah ketegangan dengan Israel.
Rudal-rudal Iran selama parade militer di Teheran pada tahun 2023.
Ketika ditanya apakah Iran akan siap jika konflik meningkat setelah serangan balasan baru-baru ini, Kharrazi mengatakan Iran kemungkinan akan meningkatkan jangkauan rudal balistiknya melebihi batas maksimum yang ditetapkan sendiri saat ini yaitu 2.000 km.
Menurut Reuters, penasihat tersebut mengatakan bahwa meskipun Iran memiliki kemampuan teknis untuk memproduksi senjata nuklir, mereka tidak melakukannya karena adanya fatwa, atau dekrit agama, yang dikeluarkan oleh Pemimpin Tertinggi Khamenei pada awal tahun 2000-an, yang melarang Iran mengembangkan senjata nuklir.
Republik Islam Iran telah lama menolak tuduhan berupaya membangun senjata nuklir, dan bersikeras bahwa program nuklir Iran semata-mata untuk tujuan damai , menurut Reuters.
Pemimpin Tertinggi Iran: Jangan meremehkan atau melebih-lebihkan serangan udara Israel.
Para pejabat Iran juga menyatakan bahwa negara tersebut tidak perlu meningkatkan jangkauan rudal balistiknya melebihi 2.000 km karena mereka sudah memiliki senjata yang mampu menyerang pasukan AS yang ditempatkan di wilayah tersebut.
Dari pihak Israel, Kharrazi menyatakan bahwa Iran akan merespons pada waktunya sendiri dan dengan caranya sendiri, sebagai tanggapan atas serangan udara Tel Aviv di dekat Teheran dan daerah lain pekan lalu, menyusul serangan rudal Iran ke wilayah Israel pada 1 Oktober.
Menurut CNN, sebuah sumber militer Israel mengungkapkan bahwa negara tersebut berada dalam keadaan siaga tinggi terhadap potensi pembalasan dari Iran. Sumber tersebut mengatakan Israel masih menilai proses pengambilan keputusan di Iran, tetapi menambahkan bahwa Teheran menghadapi masalah yang sulit karena kemampuan ofensif dan pertahanan udaranya telah melemah setelah serangan Israel baru-baru ini.
Laporan-laporan terbaru di media AS mengindikasikan bahwa Iran akan melakukan pembalasan yang "menentukan dan menyakitkan" terhadap Israel, kemungkinan sebelum pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November.
Sumber: https://thanhnien.vn/iran-de-doa-israel-noi-du-nang-luc-san-xuat-vu-khi-hat-nhan-185241101234455159.htm






Komentar (0)