Pada tanggal 14 September, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa tentaranya menyerang dua fasilitas gerakan Hamas yang diyakini digunakan untuk memproduksi senjata.
Seorang pria berlindung setelah serangan udara Israel di pinggiran Kota Gaza pada 1 September. Konflik Israel-Hamas di Gaza, yang telah berkecamuk sejak Oktober 2023, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, meskipun ada seruan gencatan senjata dari komunitas internasional. (Sumber: AFP/Getty Images) |
Dalam pernyataan yang diunggah di Telegram, IDF mengatakan: "Pada pagi hari tanggal 14 September, di bawah perintah IDF dan Badan Keamanan Israel (ISA), Angkatan Udara Israel (IAF) melakukan serangan presisi terhadap Hamas yang beroperasi di dua bangunan militer di wilayah Al Furqan, Kota Gaza."
Menurut IDF, fasilitas tersebut terletak di dekat lokasi yang dulunya merupakan sekolah dan sekarang menjadi kamp pengungsi.
Sebelumnya pada tanggal 14 September, Otoritas Pertahanan Sipil Gaza mengatakan serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Kota Gaza, yang melindungi warga Palestina yang mengungsi, menewaskan 11 orang, sementara Israel mengklaim serangan itu menargetkan seorang militan Hamas.
"Kami telah menemukan jenazah 11 orang, termasuk empat anak-anak dan tiga perempuan, setelah pesawat tempur Israel menghantam rumah tiga lantai milik keluarga Bustan," kata Mahmud Bassal, juru bicara badan tersebut.
Rumah di lingkungan Al-Tuffah timur Kota Gaza diserang sekitar pukul 1 pagi waktu setempat, katanya.
Sementara itu, militer Israel menyatakan: "IDF menargetkan seorang komandan kelompok Hamas di wilayah Daraj Tuffah yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi melawan IDF dan Negara Israel. IDF mengetahui informasi yang mengonfirmasi bahwa beberapa warga sipil tewas akibat serangan udara tersebut."
Pasukan Israel melakukan serangan udara serupa di daerah lain di wilayah yang dikuasai Hamas pada malam 13 September, menewaskan sedikitnya 10 orang, kata Bassal.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan konflik di daerah kantong itu telah merenggut nyawa lebih dari 41.180 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023.
Mengenai konflik di Gaza, juga pada tanggal 14 September, di jejaring sosial X, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengunggah sebuah artikel yang menegaskan bahwa UEA tidak siap mendukung rencana pascaperang untuk Gaza jika negara Palestina tidak didirikan.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/israel-continues-to-air-attack-gaza-hamas-neu-ton-that-uae-neu-dieu-kien-ho-tro-hau-chien-286364.html
Komentar (0)