TPO - China mengungkapkan bahwa rencana untuk membangun pangkalan di Bulan sedang dilaksanakan dalam dua tahap terpisah untuk membuat serangkaian pangkalan di permukaan Bulan dan di orbit.
Sebuah video yang dirilis oleh Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) menguraikan konsep pangkalan bulan yang dapat dikembangkan dalam beberapa dekade mendatang. (Foto: Badan Antariksa Nasional Tiongkok) |
Tahap pertama pangkalan bulan China akan selesai sekitar tahun 2035 di dekat kutub selatan bulan, dan model yang diperluas akan dibangun sekitar tahun 2050, jika semuanya berjalan sesuai rencana.
Peta jalan awal untuk Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS) yang dipimpin Tiongkok-Rusia diumumkan pada Juni 2021. Kedua negara menguraikan rencana untuk membangun pangkalan robotik di Bulan melalui lima peluncuran roket superberat antara tahun 2030 dan 2035.
Tiongkok kini telah mengambil inisiatif dan mengungkap rencana dua tahap yang lebih maju untuk ILRS pada Konferensi Eksplorasi Luar Angkasa Internasional Kedua di Provinsi Anhui, Tiongkok baru-baru ini.
Tahap pertama akan selesai sekitar tahun 2035 di dekat kutub selatan bulan dan model yang diperluas akan dibangun sekitar tahun 2050, menurut Wu Yanhua, kepala perancang proyek eksplorasi ruang angkasa dalam Tiongkok.
Model yang diperluas akan menjadi jaringan stasiun bulan komprehensif yang menggunakan stasiun orbit bulan sebagai pusat dan stasiun kutub selatan sebagai pangkalan utama, termasuk simpul eksplorasi di ekuator bulan dan sisi jauh Bulan.
ILRS akan ditenagai oleh generator tenaga surya, radioisotop, dan nuklir. Infrastruktur selanjutnya adalah jaringan komunikasi Bulan-Bumi dan permukaan Bulan berkecepatan tinggi, wahana bulan seperti hopper, wahana jarak jauh tanpa awak, serta wahana penjelajah berawak dan tanpa awak.
Khususnya, model ILRS yang diperluas akan membantu meletakkan dasar bagi pendaratan berawak di Mars di masa mendatang.
Tiongkok telah mencari mitra untuk ILRS. Senegal menjadi negara ke-13 yang mendaftar untuk proyek ini di konferensi tersebut. Sementara itu, NASA memimpin Artemis, sebuah program paralel namun terpisah untuk mengembalikan manusia ke bulan. Baik Tiongkok maupun NASA bertujuan untuk mendaratkan astronot di bulan sebelum akhir dekade ini.
Menurut Live Science
[iklan_2]
Sumber: https://tienphong.vn/ke-hoach-xay-can-cu-mat-trang-cua-trung-quoc-nhu-the-nao-post1673687.tpo
Komentar (0)