Orang India kemungkinan akan menjadi pembelanja perjalanan terbesar keempat pada tahun 2030.
Perjalanan balas dendam akibat pandemi mungkin telah berakhir di banyak negara, tetapi keinginan untuk naik pesawat belum berkurang bagi warga India. Perjalanan keluar negeri menyumbang sekitar 1% dari seluruh perjalanan yang dilakukan warga India tahun lalu. Berdasarkan tren ini, dari perkiraan 5 miliar perjalanan yang akan dilakukan warga India pada tahun 2030, 50 juta di antaranya merupakan penerbangan internasional. Pengeluaran perjalanan domestik dan keluar negeri India diperkirakan mencapai $410 miliar, naik 170% dari $150 miliar pada tahun 2019.
Para wisatawan berpose sebelum tiba di Taj Mahal di India. Foto: Kanigas
Laporan terbaru dari aplikasi pemesanan Booking dan firma konsultan global McKinsey pada awal November menunjukkan bahwa orang India bisa menjadi wisatawan dengan pengeluaran terbesar keempat di dunia pada tahun 2030. Pada tahun 2019, Tiongkok, AS, dan Jerman adalah tiga negara yang paling banyak mengeluarkan uang untuk pariwisata domestik dan internasional, dengan India berada di peringkat ke-6.
Meningkatnya pendapatan per kapita India merupakan salah satu faktor yang akan mendorong wisatawan India untuk berbelanja lebih banyak. Sekitar 13 juta rumah tangga diperkirakan akan berpenghasilan $35.000 per tahun, naik 6,5 kali lipat dari 2 juta rumah tangga pada tahun 2020.
Booking.com dan McKinsey menyatakan bahwa India telah menghabiskan $200 miliar selama 10 tahun terakhir untuk meningkatkan transportasi. Jumlah bandara di negara ini telah berlipat ganda sejak 2014. Untuk mempersiapkan permintaan perjalanan yang terus meningkat, maskapai penerbangan India telah memesan lebih dari 1.000 pesawat, sehingga totalnya mencapai antara 1.500 dan 1.700 pada tahun 2030.
Maskapai penerbangan nasional India, Air India, membeli 470 pesawat Airbus dan Boeing pada bulan Juni sebagai bagian dari program perluasan armada senilai $70 miliar.
Namun, survei menunjukkan bahwa orang India masih memprioritaskan perjalanan domestik dan bepergian ke kota-kota besar seperti Delhi dan Mumbai.
Menurut Jatin Khanna, CEO Sarovar Portico Hotels & Resorts, wisatawan India lebih suka melakukan beberapa perjalanan, alih-alih satu atau dua perjalanan per tahun. Pada tahun 2022, 29% wisatawan India berlibur lebih dari 25 hari, lebih banyak daripada wisatawan dari negara-negara seperti AS (15%), Jerman (23%), atau Australia (24%).
“Mereka terbuka untuk mencoba pengalaman yang unik, autentik, dan menarik, yang sering kali terinspirasi oleh platform media sosial,” prediksi Khanna tentang tren baru di kalangan wisatawan India.
Anh Minh (Menurut CNBC )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)