Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Jelajahi Biara Sarang Harimau: Perjalanan legendaris di awan Bhutan

Tersembunyi di antara awan tipis Himalaya, Biara Sarang Harimau tampak seperti dongeng sungguhan. Perjalanan ke Biara Sarang Harimau bukan sekadar perjalanan, melainkan pengalaman jiwa dan raga, sebuah ziarah di setiap langkah gunung, setiap tarikan napas menyatu dengan angin dan awan di tanah Buddha.

Việt NamViệt Nam24/06/2025

1. Legenda suci dan asal usul Biara Sarang Harimau

Biara Sarang Harimau terkenal dengan legenda yang mendebarkan (Sumber foto: Dikumpulkan)

Ketika berbicara tentang Biara Sarang Harimau, hal pertama yang membuat hati para pelancong berdebar adalah legenda suci tentang asal usul tempat ini. Menurut epos Bhutan, pada abad ke-8, Guru Rinpoche—pendiri Buddhisme Vajrayana di Bhutan—menunggangi seekor harimau betina ke tebing curam ini untuk bermeditasi selama tiga bulan. Tempat meditasinya kemudian dibangun menjadi Biara Taktshang, yang berarti "Sarang Harimau"—sarang harimau.

Kesakralan tempat ini tak hanya berasal dari legenda misterius, tetapi juga dari udara pegunungan suci yang menyatu sepanjang tahun. Biara ini bertengger di ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut, menempel erat di tebing vertikal, seolah menentang semua hukum gravitasi, membuat pengunjung tak henti-hentinya berdecak kagum.

2. Keindahan megah yang seakan menyentuh langit biru

Hal pertama yang memikat hati pengunjung adalah pemandangan alam yang megah dan murni (Sumber foto: Dikumpulkan)

Saat memulai perjalanan ke Biara Sarang Harimau, hal pertama yang memikat hati pengunjung adalah pemandangan alamnya yang megah dan murni. Biara ini terletak di tengah hutan pinus, di antara tebing-tebing curam, awan-awan berarak bagai tabir tipis yang menutupi atap genteng kuno, menjadikan seluruh pemandangan bagaikan lukisan.

Dari kejauhan, Tiger's Nest bagaikan mimpi, samar namun penuh pesona. Saat mendekat, setiap detail arsitektur yang dipahat dengan cermat perlahan menjadi jelas, pilar kayu berukir naga, fresko yang menggambarkan kehidupan Guru Rinpoche, dan denting lonceng angin berpadu dengan suara angin hutan bagai nyanyian alam spiritual. Setiap langkah dalam perjalanan menuju Biara Tiger's Nest merupakan hubungan yang mendalam antara manusia dan alam, antara masa lalu dan masa kini, antara kesadaran dan dunia luar.

3. Rasakan meditasi dan ketenangan pikiran di Tiger's Nest

Setiap tahun, ribuan wisatawan datang ke Biara Sarang Harimau untuk berziarah batin (Sumber foto: Dikumpulkan)

Bukan kebetulan bahwa ribuan orang setiap tahun datang ke Biara Sarang Harimau untuk berziarah batin. Tempat ini bukan hanya tempat untuk bertamasya atau berfoto, tetapi juga tempat untuk menenangkan diri, bermeditasi, dan menemukan kedamaian dari lubuk jiwa.

Para biksu yang tinggal di biara menjalani kehidupan menyendiri, memulai hari mereka dengan ritual tradisional, melantunkan mantra diiringi bunyi gong dan dupa. Pengunjung dapat mengikuti sesi meditasi singkat, atau sekadar duduk diam di sudut, memandangi lembah Paro di kejauhan, dan merasakan ketenangan yang tak dapat ditemukan di tempat lain.

Di tengah dunia yang ramai dan serba cepat, mengunjungi Biara Sarang Harimau merupakan kesempatan bagi orang-orang untuk kembali ke jati diri mereka, ke jati diri asli mereka yang tak pernah terpengaruh oleh media sosial atau hiruk pikuk kehidupan. Meditasi di pagi hari di tengah pegunungan dan hutan Bhutan dapat menjadi momen yang tak terlupakan seumur hidup.

4. Keindahan budaya Bhutan di setiap baris biara

Biara Sarang Harimau merupakan warisan budaya khas Bhutan (Sumber foto: Dikumpulkan)

Biara Sarang Harimau bukan hanya bangunan keagamaan, tetapi juga warisan budaya khas Bhutan. Saat berkunjung ke Biara Sarang Harimau, Anda akan mengagumi arsitektur tradisional Bhutan dengan atap kayu melengkung, motif dekoratif buatan tangan, penuh warna, namun tetap sarat dengan meditasi.

Ruang di dalam biara terdiri dari banyak kuil kecil, masing-masing memuja dewa, kisah, dan tingkatan dalam teori reinkarnasi Buddhisme Vajrayana. Mural-mural yang dilukis dengan pewarna alami telah mempertahankan warna aslinya selama berabad-abad, seolah waktu telah berhenti di sini.

Khususnya, saat berpartisipasi dalam festival keagamaan yang diadakan di Tiger's Nest, Anda akan melihat Bhutan yang benar-benar berbeda: semarak dengan warna-warna kostum tradisional Gho dan Kira, ramai dengan suara drum ritual dan tarian topeng naga. Berkunjung ke Biara Tiger's Nest selama musim festival merupakan cara untuk menyentuh jiwa negeri naga guntur secara mendalam.

5. Waktu yang tepat untuk menjelajahi Biara Sarang Harimau

Musim semi (Maret hingga Mei) dan musim gugur (September hingga November) adalah waktu yang paling ideal (Sumber foto: Dikumpulkan)

Bhutan adalah negara dengan iklim yang khas, bergantung pada musimnya. Jika Anda berencana mengunjungi Biara Sarang Harimau, musim semi (Maret hingga Mei) dan musim gugur (September hingga November) adalah waktu yang ideal. Saat cuaca sejuk, langit cerah, pegunungan berwarna-warni dengan rhododendron dan pohon maple merah, pemandangannya ideal untuk sepenuhnya menikmati keindahan biara.

Di musim dingin, salju dapat menutupi atap biara, menciptakan pemandangan yang indah, tetapi jalannya cukup licin dan iklimnya keras. Di musim panas, sering turun hujan, yang dapat dengan mudah menyebabkan tanah longsor di jalan pegunungan. Oleh karena itu, rencanakan dengan matang agar perjalanan Anda ke Biara Sarang Harimau selengkap dan seaman mungkin.

Di tengah awan, desiran angin hutan, dan denting lonceng kuil, pengunjung akan menyadari bahwa keindahan terbesar bukan berasal dari foto-foto check-in, melainkan dari kedamaian batin saat berdiri di hadapan simbol keagamaan sakral, yang menentang waktu dan gravitasi. Tiger's Nest bukan sekadar tujuan, melainkan sebuah perjalanan, sebuah lagu Zen yang bergema di hati setiap orang yang pernah ke sana.

Sumber: https://www.vietravel.com/vn/am-thuc-kham-pha/tu-vien-tigers-nest-v17413.aspx


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini
Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Com lang Vong - rasa musim gugur di Hanoi

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk