Menegaskan vitalitas Marxisme dan sosialisme di abad ke-21

Pada tanggal 8 November, di ibu kota Vientiane (Laos), Forum Internasional ke-11 tentang Sosialisme dengan tema "Marxisme di Abad ke-21" diadakan, yang diselenggarakan oleh Institut Nasional Ilmu Ekonomi dan Sosial Laos.

Forum tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Kuba, Vietnam, dan Korea Utara; perwakilan dari Akademi Ilmu Sosial Vietnam (VASS); perwakilan dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok (CASS) dan lebih dari 80 pakar, peneliti, dan cendekiawan internasional.

Forum Internasional Sosialisme ke-11 dengan tema “Marxisme di Abad ke-21”. (Foto: VOV)

Forum ini dibagi menjadi tiga sesi dengan 22 presentasi. Para ilmuwan dan delegasi bertukar hasil dan pengalaman dalam penelitian ilmiah untuk memperkuat dan mempererat hubungan erat antara tiga negara, Vietnam, Laos, dan Tiongkok, yang menghadapi banyak tantangan dan peluang di era baru.

Semua presentasi menegaskan bahwa teori Marxis memainkan peran penting dalam sejarah masyarakat manusia dan masih hidup serta menyebar luas di abad ke-21. Banyak negara, partai politik, serta gerakan politik , ekonomi, dan sosial telah menerapkan teori Marxis sebagai pedoman kegiatan mereka.

Diskusi-diskusi tersebut juga menekankan bahwa hanya dengan mengembangkan kekuatan produksi yang lebih maju, modern, dan efisien daripada rezim kapitalis, elemen-elemen atau kondisi-kondisi untuk maju menuju sosialisme dapat dibangun. Partai dan Pemerintah Vietnam, Laos, dan Tiongkok telah menerapkan teori Marxis sebagai obor untuk menerangi jalan dan sebagai kompas dalam melindungi dan mengembangkan negara, untuk secara bertahap maju ke jalur sosialisme sesuai dengan karakteristik, sifat, dan karakteristik masing-masing negara.

Berbicara di forum tersebut, Associate Professor, Dr. Ta Minh Tuan, Wakil Presiden Akademi Ilmu Sosial Vietnam, mengatakan bahwa model-model sosial spesifik yang dibangun di atas fondasi teoretis Marx memiliki kesamaan, yaitu kemampuan adaptasi yang tinggi, dan dapat memenuhi persyaratan serta tuntutan realitas yang ketat. Sosialisme bukan hanya jalan untuk mencapai kesejahteraan materi, tetapi juga bertujuan untuk masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan, di mana orang-orang berbagi, bekerja sama, hidup rukun, dan bersahabat dengan lingkungan sekitar.

Prof. Dr. Ta Minh Tuan, Wakil Presiden Akademi Ilmu Sosial Vietnam. (Foto: VNA)

Pencapaian luar biasa dalam pembangunan ekonomi, penyelesaian masalah pembangunan sosial, dan peningkatan kehidupan material dan spiritual masyarakat dalam dua dekade terakhir di Vietnam, Laos, dan Tiongkok merupakan bukti nyata akan kebenaran dan vitalitas Marxisme yang kuat di abad ke-21. Forum ini bukan hanya kesempatan bagi ketiga negara untuk menilik kembali pencapaian mereka, tetapi juga kesempatan bagi ketiga negara untuk bersama-sama mengarahkan masa depan secara teoritis.

Menurut Associate Professor, Dr. Ta Minh Tuan, penelitian dan analisis yang mendalam pada ketiga sesi diskusi memberikan perspektif yang segar dan realistis tentang perkembangan Marxisme dan sosialisme di era saat ini. Para ilmuwan tidak hanya membahas keberhasilan tetapi juga berbagai permasalahan yang dihadapi Laos, Tiongkok, dan Vietnam, serta mengusulkan solusi untuk terus menghidupkan kembali Marxisme di abad ke-21.

Ia yakin bahwa Forum ini akan semakin memajukan studi Marxisme, sekaligus terus menegaskan dan mengonsolidasikan posisi Marxisme yang kokoh dalam khazanah teoretis umat manusia. Hasil-hasil Forum ini akan dihimpun dan dikirimkan kepada lembaga-lembaga pembuat kebijakan di setiap negara, sehingga berkontribusi pada orientasi kebijakan dan keputusan mengenai pembangunan sosial-ekonomi yang harmonis dan berkelanjutan di setiap negara.

Sumber: https://thoidai.com.vn/khang-dinh-suc-song-manh-liet-cua-chu-nghia-mac-va-chu-nghia-xa-hoi-trong-the-ky-xxi-207056.html