Data dari kementerian pertanian Jepang menunjukkan harga rata-rata sekarung beras 5 kg turun menjadi 3.920 yen ($27,03), menandai pertama kalinya harga turun di bawah 4.000 yen sejak 2 Maret.

Ini juga pertama kalinya harga beras mencapai target yang ditetapkan oleh Perdana Menteri Shigeru Ishiba. Mei lalu, Bapak Shigeru Ishiba berjanji untuk menurunkan harga beras menjadi "3.000 yen, karena mempertahankannya di harga 4.000 yen tidaklah baik."
Beras merupakan topik kontroversial di Jepang, dengan harga yang meroket dan rak-rak supermarket yang menipis di seluruh negeri. Komentar-komentar sembrono tentang beras bahkan membuat seorang menteri kehilangan jabatannya.
Mantan Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto, mengundurkan diri pada bulan Mei di tengah kemarahan publik atas komentarnya tentang penerimaan beras gratis dari para pendukungnya. Jepang sedang berada di tengah krisis beras, dengan harga bahan pangan pokok tersebut hampir dua kali lipat selama setahun terakhir di tengah melonjaknya inflasi dan kekurangan pasokan.
Menurut Bapak Tim Harcourt, ekonom di Institut Kebijakan Publik dan Tata Kelola di Universitas Teknologi, Sydney (UTS), banyak faktor yang terus menekan harga beras. "Pertama, fenomena penimbunan akibat rumor daring tentang gempa bumi dahsyat. Kedua, perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan kelangkaan gandum, sehingga memaksa masyarakat beralih ke beras. Ketiga, pemulihan industri pariwisata dan katering yang kuat telah meningkatkan permintaan konsumsi beras," ujar Bapak Tim Harcourt.
Selain itu, musim panas yang luar biasa panas pada tahun 2023 juga menyebabkan gagal panen. Pemerintah Jepang telah mengambil langkah-langkah darurat seperti mencairkan beras dari cadangan nasional untuk menahan kenaikan harga. Selain mencairkan beras dari cadangan pemerintah, para pengecer juga menawarkan beras impor dari luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Kelangkaan beras di Jepang tampaknya mereda "berkat pencairan cadangan pemerintah," ungkap Asosiasi Supermarket Nasional Jepang kepada CNBC. Namun, pemulihan pasokan tidak merata. Kelangkaan beras masih terjadi di beberapa daerah. Meskipun krisis beras telah mereda, harga tetap tinggi.
(Menurut CNBC)
Sumber: https://hanoimoi.vn/khung-hoang-gao-tai-nhat-ban-co-dau-hieu-lang-diu-706892.html
Komentar (0)