Saya ingin bertanya apakah mengemudi pelan di lajur paling kiri jalan raya dapat dikenai denda? (Pembaca Thai Minh)
| Apakah mengemudi pelan di jalur paling kiri jalan raya termasuk tindak pidana menurut hukum? |
Banyak pengemudi mobil percaya bahwa cukup dengan mematuhi peraturan umum mengenai kecepatan maksimum dan minimum untuk setiap bagian atau seluruh jalan raya; misalnya, mereka dapat mempertahankan kecepatan 60 km/jam di jalur dengan batas kecepatan maksimum 120 km/jam.
Hal ini menyebabkan masalah di mana banyak mobil melaju lambat tetapi berbaris di jalan raya, menghambat lalu lintas dan menyulitkan kendaraan di belakang untuk menyalip. Ini sebagian menyebabkan aksi memotong jalur secara berbahaya dan menyalip secara sembrono pada kecepatan tinggi, yang menimbulkan risiko kecelakaan yang signifikan.
Menurut peraturan yang berlaku, pengemudi yang mengoperasikan kendaraan secara perlahan di lajur paling kiri akan dikenai denda dalam dua kasus: gagal memberi jalan kepada kendaraan di belakang yang meminta untuk menyalip, dan mengemudi dengan kecepatan lebih rendah daripada kendaraan yang melaju searah tanpa berpindah ke sisi kanan jalan (kecuali jika kendaraan lain yang melaju searah melebihi batas kecepatan).
Secara spesifik, Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 100/2019/ND-CP, yang telah diubah dan ditambah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 123/2021/ND-CP, menetapkan denda sebesar 2-3 juta VND dan penangguhan SIM selama 1 hingga 3 bulan bagi pelaku mengemudikan kendaraan tanpa memberi jalan kepada kendaraan yang meminta untuk menyalip ketika kondisi aman.
Sementara itu, pelanggaran mengemudikan mobil dengan kecepatan lebih rendah daripada kendaraan lain yang melaju searah tanpa berpindah ke sisi kanan jalan hanya dikenai denda sebesar 400.000-600.000 VND. Denda ini dianggap terlalu rendah dan tidak cukup untuk mengubah kebiasaan banyak pengguna jalan.
Sumber










Komentar (0)