Perlu memahami mekanisme pengoperasian dan memilih mode berkendara yang tepat
Untuk kendaraan hibrida dengan penggerak paralel, layar multi-informasi akan menampilkan mode pengoperasian mesin bensin dan listrik. Informasi ini ditampilkan secara real-time, menggambarkan dengan jelas status pengoperasian mesin dan baterai pada kendaraan hibrida.
Umumnya terdapat 3 mekanisme pengoperasian: listrik murni, bensin murni, dan paralel. Pada mekanisme listrik murni, sumber tenaga kendaraan sepenuhnya berasal dari baterai dan motor listrik.
Mekanisme bensin murni akan menggunakan sebagian sumber daya dari mesin bensin untuk menggerakkan dan sebagian lagi untuk mengisi baterai hibrida. Mekanisme paralel akan menggunakan kedua sumber daya dari mesin bensin dan motor listrik.
Memahami mode pengoperasian akan membantu pengemudi menyesuaikan mode berkendara yang tepat, serta menggunakan pedal akselerator dan rem dengan tepat, sehingga mengoptimalkan kinerja mesin dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
Menggunakan mode mengemudi dan memahami mekanisme pengoperasian akan membantu menghemat konsumsi bahan bakar.
Mobil hibrida konvensional akan dilengkapi dengan 4 mode berkendara, termasuk 3 mode berkendara gabungan: normal, sport /power (Power/Sport), dan ekonomi (Eco). Selain itu, terdapat juga mode berkendara EV murni.
- Mode EV: sebaiknya digunakan saat diperlukan pengurangan kebisingan dan emisi (misalnya saat memasuki atau meninggalkan garasi). Ketika sakelar EV ditekan dan kondisi pengoperasian terpenuhi, kendaraan akan sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik. Mode ini bergantung pada sisa daya baterai kendaraan.
- Mode Eco: Konsumsi bahan bakar dan performa berkendara dioptimalkan dengan menghasilkan daya secara bertahap sesuai dengan pengoperasian pedal akselerator.
- Mode normal: Menggabungkan mesin bensin dan listrik dengan lancar, menghindari penggunaan motor listrik yang berlebihan, sehingga memengaruhi masa pakai baterai.
- Mode Power/Sport: Dalam mode ini, ketika pengemudi menginjak pedal gas dengan kuat, ECU akan memahami bahwa pengemudi membutuhkan sumber tenaga yang besar. Pada saat ini, sumber tenaga dari mesin dan motor listrik berpadu untuk membantu pengemudi berakselerasi dengan optimal, sehingga sensasi akselerasi akan lebih terasa.
Berdasarkan mekanisme pengoperasian dan mode mengemudi, pengemudi akan membuat pilihan yang sesuai dengan kondisi pengoperasian sebenarnya, sehingga mengoptimalkan sumber energi untuk membantu mengurangi konsumsi bahan bakar.
Gunakan pedal gas dan rem dengan benar
Menggunakan pedal gas dan rem dengan benar akan membantu pengemudi mengurangi konsumsi bahan bakar. Terutama dalam kondisi lalu lintas perkotaan, pengemudi akan mengoptimalkan energi berlebih dari deselerasi, sementara inersia akan diubah menjadi energi untuk baterai hibrida melalui sistem pengereman regeneratif.
Menggunakan pedal gas dan rem dengan benar akan membantu mekanisme pengereman regeneratif bekerja optimal.
Ketika pengemudi berakselerasi tiba-tiba, energi akan terkuras dari bahan bakar dan baterai hibrida, sehingga mesin perlu mengisi ulang baterai hibrida lebih banyak. Ini berarti mesin harus beroperasi pada rentang rpm yang lebih tinggi dan daya yang lebih tinggi untuk memastikan tenaga penggerak dan pengisian daya baterai. Akibatnya, mesin akan beroperasi di luar rentang rpm ideal, yang mengakibatkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.
Jika Anda memperlambat laju kendaraan secara perlahan, pengemudi tidak perlu terlalu banyak mengerem. Pengereman akan dilakukan oleh mekanisme pengereman regeneratif, yang pada saat itu energi inersia akan diubah menjadi listrik untuk mengisi daya baterai hibrida, sehingga mesin tidak perlu berbagi sumber daya dengan baterai. Hal ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar.
Oleh karena itu, dengan mengendalikan pedal akselerator dan rem secara aktif, pengemudi dapat mengurangi pengereman dan akselerasi yang tidak perlu, sehingga membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
Gunakan angka N dengan benar
Banyak pengemudi memiliki kebiasaan memindahkan tuas persneling ke posisi N saat menghadapi kemacetan, yang mengharuskan mobil berhenti dan bergerak terus-menerus dalam jarak pendek. Untuk mobil hibrida, pengemudi sebaiknya tidak memindahkan tuas persneling ke posisi N saat menghadapi situasi seperti ini.
Saat mengendarai mobil hibrida, pengemudi tidak boleh memindahkan gigi ke N saat macet.
Karena pada saat itu, listrik tidak dihasilkan dan baterai hybrid di mobil tidak akan terisi daya, mobil harus terus-menerus menggunakan tenaga dari mesin bensin, sehingga akan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar dari biasanya.
Penghematan bahan bakar juga bergantung pada banyak faktor seperti karakteristik desain kendaraan, infrastruktur lalu lintas, dan kondisi pengoperasian komponen.
Selain keterampilan mengemudi, pengemudi juga perlu memperhatikan perawatan dan faktor lain untuk membantu mobil hibrida mengoptimalkan konsumsi bahan bakar.
[iklan_2]
Sumber: https://xe.baogiaothong.vn/lai-xe-hybrid-the-nao-de-tiet-kiem-nhien-lieu-19223121211420544.htm
Komentar (0)