Oleskan sari lidah buaya dan krim anti-gatal untuk meredakan gejala pada area kulit yang digigit nyamuk. Hindari menggaruk dan menggosok agar tidak meninggalkan bekas luka.
Air liur nyamuk mengandung beberapa zat, termasuk antikoagulan dan histamin, yang membantu mereka mengeluarkan darah setelah menggigit. Zat-zat ini juga dapat memicu reaksi sistem kekebalan tubuh orang yang digigit.
Gigitan nyamuk pada kebanyakan orang menyebabkan rasa gatal, ketidaknyamanan, dan pembengkakan yang langsung terasa. Pembengkakan biasanya mencapai puncaknya dalam waktu sekitar 20 menit dan menghilang dalam beberapa hari. Namun, bagi orang yang sensitif atau alergi terhadap zat dalam air liur nyamuk, reaksinya bisa lebih parah dan berlangsung selama beberapa minggu.
Reaksi hipersensitivitas, terkadang disebut "sindrom Skeeter", terjadi ketika reaksi lokal menjadi sistemik, berlangsung lebih lama dari biasanya, dan menyebabkan pembengkakan yang lebih parah. Menggaruk secara intens dapat merobek kulit, sehingga luka lebih sulit sembuh dan dapat menyebabkan jaringan parut. Jenis jaringan parut yang terbentuk bergantung pada bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap sengatan. Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya juga dapat memengaruhi penyembuhan luka.
Untuk mengurangi rasa gatal dan bengkak setelah gigitan nyamuk, jagalah area tersebut tetap bersih dan lembap. Mengoleskan tabir surya secara teratur pada gigitan nyamuk juga akan mencegahnya memerah atau menghitam. Anda juga dapat menerapkan beberapa metode berikut untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah terbentuknya bekas luka gelap.
Lidah Buaya : Esensi dalam tanaman ini membantu meredakan perih, mempercepat penyembuhan luka kulit, dan mengurangi ukuran bekas luka. Lidah buaya juga membantu mengurangi peradangan dan menata sel-sel kulit baru dengan lebih baik di atas jaringan parut.
Krim anti-gatal : Krim ini mengurangi rasa perih pada area gigitan nyamuk, membatasi kebiasaan menggaruk yang dapat memperparah luka.
Losion kalamin : Humektan ini menarik air dari udara dan meresap jauh ke dalam kulit hingga ke area yang diolesi krim. Losion ini menenangkan kulit dan mengembalikan kelembapannya untuk mempercepat penyembuhan dan pembentukan sel kulit baru, serta menyamarkan bekas luka gelap.
Saat digigit nyamuk, hindari menggaruk terlalu banyak karena dapat merobek kulit, membuat luka lebih lama sembuh, dan meningkatkan risiko jaringan parut. Foto: Freepik
Pijat : Memijat tempat suntikan akan meningkatkan pembentukan kolagen, meningkatkan kelenturan jaringan, serta meningkatkan kelembapan dan sirkulasi darah lokal.
Krim bekas luka : Banyak obat bebas yang mencegah terbentuknya bekas luka dan mengandung bahan pelembap yang membantu pertumbuhan kulit baru. Anda dapat meminta rekomendasi dari dokter kulit atau mencoba sendiri beberapa krim bekas luka yang berbeda.
Pengelupasan: Metode ini mempercepat proses pengangkatan sel-sel kulit mati sehingga lapisan kulit baru yang sehat dapat terbentuk menggantikannya.
Untuk mencegah gigitan nyamuk, sebaiknya kenakan pakaian panjang, terutama saat keluar malam, gunakan obat antinyamuk, dan gunakan kasa jendela untuk mencegah nyamuk masuk ke rumah. Orang yang mengalami reaksi serius akibat gigitan nyamuk sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Gejala reaksi alergi akibat gigitan nyamuk dapat meliputi gatal-gatal, rasa gatal yang tidak biasa, memar di dekat lokasi sengatan, kesulitan bernapas, demam, dan syok anafilaksis.
Nyamuk juga dapat menularkan penyakit tertentu yang ditularkan melalui darah. Jika Anda mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri badan, atau nyeri sendi, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis.
Tuan Ngoc (Menurut Verywell Health )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)