Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bertemu Presiden Putin di Kremlin untuk membahas berbagai masalah, di tengah rumor bahwa ia "sakit parah".
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji pencapaian ekonomi Republik Chechnya dan meminta Kadyrov untuk membahas "berbagai isu" dalam pertemuan di Moskow hari ini, ungkap Kremlin.
Setelah pertemuan tersebut, Kadyrov mengunggah di Telegram bahwa ia dan Presiden Putin membahas berbagai topik, termasuk peran tentara Chechnya di Ukraina.
"Saya ingin mengungkapkan kebanggaan saya atas hasil yang telah kami capai. Setiap hari kami menangkap tawanan perang, menghancurkan peralatan dalam perang di Ukraina," kata Kadyrov. "Saat ini para prajurit berada dalam semangat yang sangat baik. Mereka tidak mengalami masalah dengan komunikasi maupun peralatan."
Media pemerintah Rusia mengatakan pertemuan antara Putin dan Kadyrov "membantu menjawab banyak pertanyaan".
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu dengan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov di Kremlin pada 28 September. Foto: Kremlin.ru
Pertemuan ini terjadi di tengah spekulasi berbulan-bulan bahwa Kadyrov, 46, mungkin sakit parah. Beberapa laporan menunjukkan bahwa Kadyrov menderita masalah ginjal serius.
Pada 17 September, ia mengunggah dua video di jejaring sosial Telegram yang menunjukkan dirinya sedang berjalan dan mengajak orang-orang untuk berolahraga, kemungkinan untuk menepis rumor tentang kesehatannya. Ketika ditanya wartawan tentang rumor bahwa ia sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit, ia tertawa dan memamerkan otot bisepnya.
Kremlin sejauh ini menolak mengomentari laporan bahwa kesehatan Kadyrov sedang buruk.
Kadyrov adalah putra Akhmad Kadyrov, yang menjabat sebagai presiden Chechnya sebelum dibunuh dalam sebuah pemboman pada Mei 2004. Pada Februari 2007, ia diangkat menjadi pemimpin Republik Chechnya oleh Presiden Putin.
Ia dianggap sebagai sekutu dekat Presiden Putin, yang sangat mendukung gerakan separatis di Ukraina timur dan aneksasi Krimea oleh Rusia. Kadyrov telah dimasukkan dalam daftar sanksi AS dan Uni Eropa (UE), yang menargetkan banyak rekan dekat pemimpin Kremlin tersebut.
Pada Oktober 2022, Bapak Kadyrov mengatakan bahwa sekitar 10.000 tentara Chechnya berpartisipasi dalam kampanye militer Ukraina. "Jika perlu, 70.000 tentara lagi siap bertempur," tegas pemimpin Chechnya tersebut.
Huyen Le (Menurut Reuters , Moscow Times )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)