Bank Negara Laos memperkirakan bahwa tingkat inflasi negara tersebut akan mencapai 25% dalam enam bulan pertama tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh volatilitas yang berkelanjutan dalam situasi keuangan global , yang menyebabkan mata uang Laos terdepresiasi terhadap mata uang asing lainnya, dengan selisih nilai tukar antara sistem perbankan dan pasar gelap melebihi 10%.
Selain itu, struktur makroekonomi Laos mengalami ketidakseimbangan nilai tukar mata uang asing. Permintaan mata uang asing untuk membayar barang impor, jasa, dan utang luar negeri terus meningkat, sementara pasokan mata uang asing tetap terbatas. Hal ini membuat pengelolaan inflasi dan nilai tukar menjadi sulit, yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan masyarakat.
Meskipun target menjaga inflasi di bawah 9% tidak tercapai, pemerintah dan parlemen akan terus menyesuaikan kebijakan dan menerapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan mengurangi tingkat inflasi sepanjang tahun menjadi satu digit. Ini termasuk terus mengelola kebijakan moneter dengan hati-hati; meningkatkan efisiensi pengelolaan nilai tukar; menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar; dan mengatasi kurangnya kepercayaan terhadap Kip.
Sumber: https://vov.vn/kinh-te/lao-kho-dua-cpi-ve-muc-1-con-so-trong-nam-nay-post1101987.vov






Komentar (0)