Pada tanggal 4-8 Agustus, di Provinsi Luang Prabang, Laos utara, berbagai kegiatan berlangsung dalam rangka Pertemuan Pejabat Senior ASEAN ke-28 tentang Kehutanan untuk mempersiapkan Pertemuan Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN ke-46. Rangkaian kegiatan tersebut dihadiri oleh delegasi pejabat senior kehutanan dari negara-negara anggota ASEAN, perwakilan Sekretariat ASEAN, dan mitra pembangunan.
Dr. Somvang Phimmavong, Direktur Jenderal Departemen Kehutanan, Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup Laos, sekaligus Kepala Delegasi Pejabat Senior Laos untuk Kehutanan, menegaskan bahwa sebagai Ketua Dewan Pejabat Senior ASEAN untuk Kehutanan, Laos berkomitmen untuk memperkuat upaya perlindungan hutan dan penanggulangan perubahan iklim, dengan menekankan solusi berbasis alam, peran masyarakat yang lebih kuat, dan kerja sama regional yang lebih erat dalam kerangka kerja ASEAN. Oleh karena itu, Laos akan mendorong upaya pemulihan lanskap hutan, meningkatkan partisipasi dalam pasar karbon, dan mendorong pengelolaan hutan partisipatif.
Mempercepat pengelolaan hutan lestari akan menjadi prioritas utama, dengan promosi kuat solusi berbasis masyarakat, pemantauan yang lebih baik, dan pengambilan keputusan yang lebih inklusif, kata Dr. Somvang Phimmavong.
Pada saat yang sama, Laos juga memprioritaskan perang melawan kejahatan kehutanan, terus bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di Kamboja, Cina, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam untuk menangani perdagangan satwa liar ilegal dan penebangan lintas batas.
Kepala delegasi pejabat senior Laos untuk kehutanan ASEAN menekankan perlunya "kerja sama di lapangan" antara kepolisian, bea cukai, dan peradilan untuk mengatasi ancaman yang semakin meningkat ini. Prioritas penting lainnya adalah meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergantung pada hutan dengan mempromosikan budidaya produk berkelanjutan seperti bambu, tanaman obat, dll.
Para delegasi yang menghadiri Konferensi ini mengadopsi sejumlah dokumen penting untuk memandu tindakan kawasan di tahun-tahun mendatang, termasuk: Buku Pegangan Implementasi Penegakan Hukum, Tata Kelola, dan Perdagangan Kehutanan di ASEAN, pedoman dan perangkat untuk menerapkan solusi berbasis alam di sektor kehutanan, dan rencana aksi untuk pengelolaan ekosistem berkelanjutan.
Konferensi tersebut juga menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan para mitra, termasuk Organisasi Kerja Sama Kehutanan Asia, UN-REDD, dan Institut Kehutanan Eropa untuk menarik keahlian teknis dan sumber daya keuangan yang diperlukan guna mendukung tujuan kehutanan ASEAN.
Sumber: https://nhandan.vn/lao-thuc-day-no-luc-bao-ve-rung-ben-vung-trong-asean-post899840.html
Komentar (0)