Tepat pukul 09.47 tanggal 4 Desember 2024 (waktu setempat di Paraguay), pada Sidang ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda tahun 2003, yang diselenggarakan di ibu kota Asunción, Festival Via Ba Chua Xu Nui Sam resmi diresmikan oleh UNESCO dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Hal ini bukan hanya kebanggaan masyarakat Provinsi An Giang , tetapi juga pengakuan atas nilai-nilai budaya Vietnam yang mendalam dalam melestarikan dan mempromosikan warisan yang berharga.
Menurut penilaian Komite Antarpemerintah, berkas nominasi untuk Festival Ba Chua Xu di Gunung Sam telah dipersiapkan dengan cermat oleh Vietnam, menunjukkan pemahaman dan dedikasinya dalam melestarikan nilai-nilai budaya tradisional. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam menyusun berkas warisan, Vietnam telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kegiatan UNESCO, terutama pada periode 2022-2026. Pada upacara tersebut, perwakilan Vietnam, Wakil Menteri Luar Negeri Tetap Nguyen Minh Vu dan Sekretaris Komite Partai Provinsi An Giang, Le Hong Quang, berjanji untuk melindungi dan mempromosikan nilai festival ini di masa mendatang. Asisten Direktur Jenderal Kebudayaan menganugerahkan Sertifikat Pengakuan "Festival Putri Gunung Sam" sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan kepada perwakilan Vietnam - Foto: VNA.
Festival Ba Chua Xu di Gunung Sam berlangsung dari tanggal 22 hingga 27 bulan lunar keempat di kota Chau Doc, provinsi An Giang. Upacara ini diadakan di kuil Ba di kaki Gunung Sam dan area alas batu di puncak gunung, tempat patung Sang Dewi dulu diabadikan. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat Vietnam, Cham, Khmer, dan Tionghoa untuk mengungkapkan rasa syukur mereka kepada Dewi Ibu Bumi, dewi yang dipercaya melindungi dan memberkati rakyat dengan kesehatan, kedamaian, dan keberuntungan. Melalui ritual keagamaan yang dipadukan dengan pertunjukan rakyat, festival ini menciptakan ruang sakral, yang dengan jelas mengekspresikan pemujaan Dewi Ibu yang unik di wilayah Barat Daya.
Kepercayaan terhadap Ba Chua Xu Nui Sam tidak hanya mencerminkan keyakinan spiritual, tetapi juga merupakan hasil pertukaran budaya dan kreativitas antar komunitas etnis. Sintesis antara pemujaan Dewi Ibu Vietnam dan unsur-unsur budaya komunitas Cham, Khmer, dan Tionghoa telah membentuk warisan sintesis, yang menghubungkan komunitas sekaligus mengekspresikan identitas yang unik. Ritual, adat istiadat, dan keterampilan praktis festival ini diwariskan dari generasi ke generasi melalui tradisi lisan dan praktik langsung, menciptakan aliran budaya yang berkelanjutan. Patung Lady Xu ditempatkan di aula utama. Foto: Kereta Gantung Gunung Sam
UNESCO sangat mengapresiasi dampak positif yang dibawa festival ini bagi masyarakat. Festival ini menjadi jembatan antargenerasi, sekaligus mempromosikan kesetaraan gender dengan menghargai peran perempuan melalui sosok Ba Chua Xu—simbol kebajikan dan kekuatan pelindung. Selain itu, festival ini berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran publik akan perlindungan lingkungan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan memperkuat kohesi sosial, dengan melibatkan masyarakat dari segala usia, gender, dan kelas sosial secara aktif.
Untuk melindungi warisan budaya ini, pemerintah daerah dan masyarakat telah mengambil berbagai langkah praktis. Festival Via Ba Chua Xu di Gunung Sam tidak hanya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional, tetapi juga menjadi materi pembelajaran di sekolah menengah atas setempat. Para seniman dan masyarakat yang terlibat dalam festival ini senantiasa aktif mewariskan pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan tahunan, memastikan bahwa nilai-nilai budaya yang unik dilestarikan dan dipromosikan secara berkelanjutan. Berbagai proyek dokumentasi, film dokumenter, dan publikasi telah dilakukan untuk mempromosikan warisan budaya ini kepada masyarakat umum.
Keputusan untuk memasukkan Festival Via Ba Chua Xu di Gunung Sam ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan telah menegaskan nilai luhur warisan ini, sekaligus mendorong dialog dan pemahaman antarbudaya. Dengan demikian, festival ini menjadi bukti nyata kreativitas budaya spiritual masyarakat Vietnam dan jembatan yang menghubungkan Vietnam dengan Asia Tenggara dan dunia. Kebanggaan ini bukan hanya untuk An Giang, tetapi juga milik seluruh bangsa, yang menegaskan posisi budaya Vietnam dalam arus warisan manusia.
Hoang Anh- SEAP
Komentar (0)