Bapak Takebe Tsutomu telah memainkan peran kunci dalam Aliansi Parlemen Persahabatan Vietnam - Jepang selama bertahun-tahun - Foto: NGOC DUC
Delapan Festival Vietnam - Jepang pertama telah meninggalkan jejak yang kuat pada diri Tn. Takebe Tsutomu, mantan ketua Aliansi Parlemen Persahabatan Vietnam - Jepang dan saat ini menjadi penasihat khusus aliansi ini, dalam perannya sebagai ketua panitia penyelenggara festival di pihak Jepang.
Pada festival ke-9 ini, Bapak Takebe kembali ke Vietnam sebagai ketua kehormatan panitia penyelenggara festival. Tuoi Tre Online berkesempatan berbincang dengan Bapak Takebe tentang pentingnya acara persahabatan istimewa ini.
Festival Vietnam-Jepang menciptakan pertukaran manusia antara kedua negara
Bapak Takebe mengenang masa-masa awal Festival Vietnam-Jepang: "Festival Vietnam-Jepang pertama diadakan pada bulan November 2013. Tahun itu menandai peringatan 40 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Vietnam dan Jepang.
Pada saat itu, tujuan awal festival ini adalah untuk menciptakan hubungan kerja sama dan pertukaran antara dua budaya yang berbeda, Vietnam dan Jepang. Dari sana, festival ini dapat menciptakan nilai-nilai budaya baru dan mengangkat nilai-nilai budaya kedua negara.
Seniman Jepang menampilkan alat musik tradisional di panggung utama festival - Foto: NGOC DUC
Ketua panitia penyelenggara festival tahun itu ingat betul bahwa meskipun baru pertama kali, festival ini berhasil menarik 70.000 peserta. Ia juga ingat bahwa hujan deras turun pada hari festival.
Pada tahun-tahun berikutnya, festival ini tetap diadakan secara rutin dan hanya sempat terganggu oleh pandemi COVID-19. Namun, segera setelah pandemi, festival ini membuktikan vitalitasnya di hati warga Kota Ho Chi Minh ketika festival tahun 2023 menarik hingga 485.000 pengunjung.
"Dalam konteks tersebut, jika melihat statistik pariwisata global, dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan dua arah antara Vietnam dan Jepang telah meningkat berkali-kali lipat selama bertahun-tahun. Di dunia, hanya ada dua negara seperti Vietnam dan Jepang yang mencapai angka tersebut. Bagi saya, itulah salah satu dampak yang dihasilkan Festival Vietnam-Jepang: terciptanya pertukaran antarmanusia antara kedua negara," tegas Bapak Takebe.
Peluang investasi dari Festival Vietnam-Jepang
Para relawan memperkenalkan potensi pariwisata provinsi Ehime, Jepang di festival tersebut - Foto: NGOC DUC
Keistimewaan Festival Vietnam - Jepang adalah bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran budaya, tetapi juga menjadi kesempatan bagi para pebisnis kedua negara untuk bertemu dan membuka peluang kerja sama yang penting.
Pada malam tanggal 8 Maret, sebuah seminar dan pembicaraan dagang untuk mempromosikan pariwisata Jepang di Vietnam diadakan dalam rangka festival tersebut.
Di sini, para pelaku bisnis perjalanan kedua negara membahas potensi pariwisata bilateral, terutama saat Jepang akan menjadi tuan rumah World Expo 2025 di kota Osaka.
Seminar dan ceramah serupa juga pernah digelar pada festival-festival sebelumnya, meliputi berbagai bidang kerja sama bilateral, pariwisata, budaya kuliner, bisnis manga Jepang, dan lain-lain.
Delegasi tamu mengunjungi stan promosi pariwisata Kota Ho Chi Minh di festival pada pagi hari tanggal 9 Maret - Foto: NGOC DUC
Bapak Takebe mengenang salah satu kesuksesan festival tersebut: "Pada tahun 2018, dalam kerangka proyek yang disponsori oleh Kementerian Ekonomi dan Perdagangan Jepang (METI), sejumlah jaringan toko swalayan besar di Jepang ( konbini ) hadir di Festival Vietnam-Jepang. Mungkin, sejak saat itu, banyak jaringan toko swalayan yang berinvestasi di Vietnam."
Penasihat Khusus untuk Aliansi Parlemen Vietnam - Jepang menegaskan bahwa melalui acara di atas, festival tersebut telah terbukti tidak hanya menciptakan pertukaran manusia dan pariwisata tetapi juga berkontribusi dalam mempromosikan konsumsi dan bisnis.
"Kami melihat Festival Vietnam-Jepang memainkan peran yang sangat penting, berkontribusi pada pertukaran manusia, pertukaran budaya, pertukaran pariwisata, pertukaran pengetahuan, serta pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi," pungkas Bapak Takebe.
Pada pagi hari tanggal 9 Maret, Festival Vietnam - Jepang 2024 resmi dibuka di Taman 23-9 (Distrik 1, Kota Ho Chi Minh).
Festival tahun 2024 menandai kesembilan kalinya acara ini diselenggarakan, dan terus menjadi tempat pertemuan yang penuh warna tentang negara, masyarakat, ekonomi, dan keindahan budaya tradisional masing-masing negara.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)