Ini adalah ritual tradisional yang diselenggarakan untuk mengungkapkan rasa hormat kepada Dewa Bumi (Xa) dan Dewa Lima Butir (Tac), yang mengekspresikan keinginan untuk harmoni dan koeksistensi dengan alam. Upacara ini mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, sesuai dengan etika masyarakat Vietnam, menghidupkan kembali budaya tradisional, dan memperkaya khazanah warisan budaya Hue .
| Upacara pemujaan Xa Tac berdoa untuk perdamaian dunia, keamanan nasional, cuaca yang baik, hasil panen yang melimpah dan rakyat yang sejahtera - (Foto: www.hue.gov.vn). |
Diketahui bahwa upacara ini tidak muncul lagi setelah Dinasti Nguyen berakhir pada tahun 1945 hingga tahun 2007, tetapi berkat kerja sama Pusat Konservasi Monumen Hue dan sejumlah lembaga manajemen budaya dan masyarakat, upacara Xa Tac dipulihkan pada tahun 2008 dan tetap dipertahankan selama bertahun-tahun sejak saat itu.
Semenjak dipugar hingga sekarang, upacara Xa Tac senantiasa dirawat, dipusatkan dan diselenggarakan secara berkala, sehingga nilai-nilai upacara Xa Tac tetap terpelihara dan berkembang.
Saat ini, upacara pemujaan Xa Tac dilaksanakan secara khidmat dengan seluruh ritual tradisional, termasuk: quan tay (cuci tangan dan tubuh); leu thuong huong (mempersembahkan dupa); leu nghinh than (menyambut kedatangan para dewa); leu hien duoc (mempersembahkan anggur); leu tong than (melepaskan para dewa); dan leu tu chuc bach soan (membakar harapan, giok, sutra, dan tablet). Setelah upacara, masyarakat dan pengunjung dapat membakar dupa dan berdoa.
Upacara pemujaan Xa Tac yang diadakan setiap tahun di Hue merupakan kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan ritual serta ekspresi budaya Dinasti Nguyen kepada banyak orang dan wisatawan. Lebih mendalam lagi, upacara pemujaan ini juga menunjukkan moralitas meminum air dan mengenang sumbernya, serta mengagumi jasa leluhur.
| Setelah upacara, banyak orang mempersembahkan dupa untuk berdoa memohon keberuntungan dan kedamaian - (Foto: www.hue.gov.vn). |
Acara budaya ini tidak hanya memiliki makna spiritual yang mendalam, tetapi juga menunjukkan semangat menghormati pertanian, memajukan pertanian —sumber kehidupan masyarakat kuno. Dengan demikian, berkontribusi dalam melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai warisan, menunjukkan kemanusiaan dan budaya tradisional yang unik dari ibu kota kuno Hue.






Komentar (0)