Festival Film KinoFest 2025 berlangsung dari 30 Oktober hingga 2 November di National Cinema Center (87 Lang Ha) Memperkenalkan 10 film Jerman kontemporer terbaik dengan tema "Membayangkan Kembali Keluarga". Di antaranya terdapat 3 film tentang generasi kedua orang Vietnam yang menetap di Jerman.
Seluruh rangkaian film ini bergenre dokumenter, mengangkat tema pencarian jati diri dan asal-usul orang Vietnam yang tinggal di luar negeri. Ketiga karya ini telah berpartisipasi dalam berbagai festival film domestik, baik besar maupun kecil, yang berkontribusi pada diversifikasi sinema kontemporer di negara ini.

“Everything belongs to me” (Alles gehört zu dir, 2022, disutradarai oleh Mani Pham Bui) berdurasi 13 menit. Karya ini mengisahkan Yen Nguyen, seorang Jerman keturunan Vietnam, dalam perjalanannya kembali ke kampung halamannya di Neustrelitz dan pengakuannya tentang masa lalunya yang penuh kompleksitas ketika ia harus tumbuh di antara orang-orang dari berbagai etnis.
Dalam kenangannya, Yen Nguyen menceritakan bagaimana ayahnya meninggalkan Vietnam untuk menetap di Jerman 30 tahun lalu, dan bagaimana ia mengatasi kesulitan hidup, yang secara bertahap membantunya lebih memahami dan mencintai akarnya.
Film ini akan ditayangkan pada pukul 19.00 tanggal 30 Oktober, sekaligus membuka pemutaran perdana KinoFest 2025.

“Hanya di malam hari kita bisa bersedih” (Erst nachts konnten wir traurig sein, 2021, Malanie Nguyen) berdurasi 8 menit.
Film ini berlatar tahun 1987, masa ketika banyak orang Vietnam datang ke Jerman sebagai pekerja kontrak, berharap membangun kehidupan baru. Salah satunya adalah Ibu Nguyen Thi Le. Di ulang tahunnya yang ke-60, beliau mengenang hari-hari pertamanya di Jerman, yang dipenuhi kesepian dan kerinduan, namun juga penuh harapan.
Film akan ditayangkan pada pukul 2:00 siang tanggal 2 November.

“Tanah air adalah segerombolan belimbing asam” (Zuhause ist dort, wo die Sternfrüchte sauer sind, 2024, Huy Nguyen), berdurasi 24 menit. Film ini berkisah tentang tokoh utama, Huy, dan pertanyaan-pertanyaannya tentang orang tuanya, kesenjangan antargenerasi, serta kisah samar tentang mengapa dan bagaimana orang tuanya menetap di Jerman.
Untuk mengetahui kisah tersebut, serta identitas dan asal-usulnya sendiri, ia kembali ke Vietnam untuk tinggal bersama kakek-neneknya selama beberapa waktu. Melalui kegiatan sehari-hari, makanan, dan percakapan, Huy perlahan-lahan memahami orang tuanya.
Film ini akan ditayangkan pada pukul 7.00 malam tanggal 2 November.

Tujuh karya lain dalam genre fiksi juga tampil di festival film KinoFest 2025, terutama "Red Sky" (Roter Himmel, 2023) yang memenangkan Silver Bear, penghargaan juri di Festival Film Berlin ke-73. Sutradara film ini, Christian Petzold, telah menerima penghargaan di banyak festival film besar lainnya seperti Cannes, Venesia, dan Toronto.
Jadwal tayang film di Hanoi
Kamis (30 Oktober - pembukaan)
19:00: Semuanya milikku.
19:15: Langit Merah (Roter Himmel).
Jumat (31 Oktober)
19 jam: Vena.
Sabtu (1 November)
14:00: Niko dan Petualangan ke Cahaya Utara (judul Inggris: The Flight Before Christmas, film animasi).
19:00: Köln 75.
Minggu (2 November)
10:00: Salam dari Mars (Grüsse vom Mars).
14:00: Hanya di malam hari kita bisa bersedih.
14:15: Pahlawan Wanita (Heldin).
19:00: Tanah air bagaikan buah belimbing yang asam.
19:30: Tabu Terakhir (The Last Tabu).
Trailer KinoFest 2025:
KinoFest merupakan acara tahunan Goethe-Institut di Asia Tenggara yang bertujuan untuk memperkenalkan sinema Jerman kontemporer dan membentuk pertukaran dan dialog antara sinema di berbagai negara.
Setelah sukses di beberapa musim sebelumnya, KinoFest tahun ini diperkirakan akan diperluas ke Bac Ninh, Hai Phong, Hue, Da Nang, Dalat, Kota Ho Chi Minh , dan Can Tho. Harga tiket per film adalah 20.000 VND.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/lien-hoan-phim-kinofest-2025-va-noi-long-nguoi-viet-xa-xu-tai-duc-post1073604.vnp






Komentar (0)