Harga terus naik, apartemen jadi "kue manis" bagi investor

Harga apartemen terus meningkat

Berlawanan dengan lesunya pasar properti belakangan ini, harga apartemen terus meningkat. Saat ini, di kota-kota besar seperti Hanoi dan Kota Ho Chi Minh, apartemen masih tetap menarik sebagai segmen yang paling diminati para pencari properti.

Laporan yang baru-baru ini diterbitkan oleh unit riset pasar real estat menyatakan bahwa pada kuartal ketiga, baik di pasar jual beli maupun sewa, sementara banyak jenis bisnis melambat, apartemen merupakan jenis bisnis langka yang masih mempertahankan angka pertumbuhan positif.

Khususnya di pasar jual beli, minat untuk apartemen meningkat 1%, sementara segmen lainnya menurun 4-11%. Di pasar sewa, minat segmen-segmen tersebut di atas menurun 13-28%, sementara apartemen meningkat 6%.

Menurut laporan pasar properti kuartal ketiga unit tersebut, dari tahun 2015 hingga saat ini, laju pertumbuhan pendapatan masyarakat belum sejalan dengan indeks kenaikan harga apartemen di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh. Setelah 8 tahun, pendapatan masyarakat perkotaan hanya meningkat sebesar 39% (data dari Badan Pusat Statistik), tetapi harga apartemen di Kota Ho Chi Minh dan Hanoi masing-masing meningkat sebesar 82% dan 56%.

Harga apartemen terus meningkat, jauh melebihi pendapatan penduduk perkotaan (Ilustrasi: Ha Phong).

Menurut Kementerian Konstruksi , pada kuartal ketiga, berdasarkan sintesis laporan dan informasi survei dari berbagai daerah dan lembaga riset pasar, apartemen merupakan jenis real estat yang paling sedikit terpengaruh oleh dampak negatif pasar dalam setahun terakhir karena jenis ini melayani kebutuhan perumahan nyata.

Minat terhadap apartemen menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan permintaan beli apartemen meningkat 1% dan sewa apartemen meningkat 6% dibandingkan kuartal sebelumnya. Di antaranya, apartemen dengan harga 2 hingga 4 miliar VND merupakan yang paling diminati. Di kota-kota besar, terdapat tanda-tanda penyerapan yang baik, terkonsentrasi di segmen apartemen, perumahan dengan harga di bawah 10 miliar VND di kawasan pusat kota.

Khususnya di Hanoi, harga jual rata-rata apartemen yang dibuka untuk dijual pada kuartal ketiga di pasar primer meningkat hampir 7% secara kuartalan, naik 14% secara tahunan, mencapai sekitar VND50,8 juta/m2. Penyesuaian harga ini mengikuti tren kenaikan karena proporsi pasokan baru yang sangat besar di segmen kelas atas (lebih dari 90%). Selain itu, beberapa investor menaikkan harga dan membuka inventaris tambahan di lantai yang lebih tinggi.

Di pasar sekunder, harga jual rata-rata apartemen terus meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai sekitar VND32 juta/m2, naik 2,7% secara kuartalan dan 0,8% secara tahunan. Seluruh distrik di Hanoi mencatat peningkatan harga jual sekunder pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal kedua, di mana distrik Dong Da, Thanh Xuan, Tay Ho, Nam Tu Liem, dan Gia Lam mengalami peningkatan lebih dari 3%.

Di Kota Ho Chi Minh, jumlah apartemen baru yang diluncurkan untuk dijual pada kuartal ketiga sebagian besar berasal dari fase selanjutnya dari proyek-proyek yang sudah ada. Sekitar 60% dari pasokan baru dalam 9 bulan pertama tahun ini berasal dari proyek kawasan perkotaan di wilayah Timur.

Sekitar 96% pasokan baru pada kuartal ketiga berasal dari segmen kelas atas, sementara 4% sisanya berasal dari segmen mewah, dari fase selanjutnya proyek di Kawasan Perkotaan Baru Thu Thiem. Harga jual utama pasar apartemen HCMC pada kuartal ketiga mencapai lebih dari VND60 juta/m2.

Di pasar sekunder, harga rata-rata apartemen mencapai VND45 juta/m2, naik 3% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, harga sekunder di segmen mewah dan terjangkau hampir sama dibandingkan kuartal kedua.

Investor "berselancar", pembeli membayar harga tinggi

Bapak Tran Duc Cuong dari Distrik Hoang Mai (Hanoi) mengatakan bahwa Kamis lalu, beliau memutuskan untuk membeli apartemen seluas 72m2 di Distrik Hoang Mai (Hanoi) dengan harga 2,2 miliar VND. Bapak Cuong membeli apartemen ini dari seorang investor "berselancar".

"Orang yang menjual apartemen ini kepada saya adalah seorang investor. Mereka membeli apartemen ini seharga 1,9 miliar VND sejak September tahun ini dan status transaksi saat ini adalah mereka telah membayar deposit yang diaktakan sebesar 300 juta VND," ungkap Bapak Cuong.

Apartemen telah menjadi "sepotong kue" bagi investor untuk "berselancar" baru-baru ini (Ilustrasi: Ha Phong).

Menurut Bapak Cuong, karena kebutuhan hidup, membeli apartemen yang memuaskan dengan harga lebih tinggi dari investor yang "berselancar" juga dapat diterima. "Yang paling saya khawatirkan bukanlah harganya, melainkan bagaimana menjalankan proses transfer dengan lancar dan dengan risiko seminimal mungkin," kata Bapak Cuong.

Bapak Nguyen Van Nam, seorang investor real estat profesional di Hanoi, mengatakan bahwa apartemen merupakan segmen yang sangat diminati investor selama 2-3 tahun terakhir. Tingkat keuntungan dan kenaikan harga memang tidak secepat tanah atau hunian, tetapi harga apartemen terus tumbuh stabil, memiliki risiko rendah, dan sangat mudah dilikuidasi belakangan ini.

"Sejak akhir tahun 2021, ketika pasar tanah sedang "panas" di seluruh negeri, banyak investor, termasuk saya, menarik modal mereka untuk berinvestasi di apartemen di Hanoi. Penggunaan leverage keuangan juga diperhitungkan dengan lebih cermat," ujar Bapak Nam.

Menurut investor ini, berinvestasi di apartemen tidak akan menghasilkan keuntungan besar dan cepat, tetapi pada tahap ini, segmen ini memiliki likuiditas yang baik. "Tergantung pada sumber modalnya, beberapa investor akan memilih untuk berinvestasi jangka panjang dan menyewa. Ada juga investor cepat, yang mencari sumber barang yang bagus untuk "di-selancar", tetapi keuntungannya tentu tidak akan tinggi," tambah Bapak Nam.

Dari sudut pandang pakar, Tn. Nguyen Van Dinh - Ketua Asosiasi Pialang Real Estat Vietnam - juga mengakui bahwa harga apartemen akan terus meningkat baik di pasar primer maupun sekunder, terutama di segmen terjangkau dan menengah serta di proyek yang lini produknya sudah mendekati akhir.

Pakar ini juga menegaskan bahwa pasokan makin langka sementara biaya penciptaan dana tanah, biaya bahan baku, dan biaya akses keuangan makin meningkat... Oleh karena itu, proyek real estat sulit menurunkan harga dan terpaksa mempertahankan harga jual yang tinggi.

"Kenaikan harga mungkin akan berhenti ketika masalah prosedural, hukum, dan permodalan terselesaikan, sehingga meningkatkan pasokan pasar," tegas Bapak Dinh.

Sumber: https://dantri.com.vn/bat-dong-san/lien-tuc-tang-gia-can-ho-chung-cu-thanh-mieng-banh-ngot-cho-nha-dau-tu-20231108102114466.htm