(CLO) Rahasia masa lalu Bumi tersembunyi di inti es jauh di bawah es putih di kutub.
Inti es ini mengandung gelembung udara purba, membantu kita merekonstruksi iklim dan lingkungan Bumi di masa lalu, sehingga lebih memahami perubahan sepanjang sejarah.
Inti es dapat menunjukkan bagaimana suhu berfluktuasi di masa lalu dan memprediksi efek buruk pemanasan global, terutama kenaikan permukaan air laut yang cepat.
Inti es sepanjang 2.800 meter dari Antartika. (Foto: PNRA/IPEV)
Semakin dalam inti es, semakin banyak sejarah yang dikandungnya — dan semakin banyak pula yang dapat menjawab pertanyaan terbesar tentang periode misterius dalam sejarah Bumi yang berusia 4,5 miliar tahun.
Proyek Beyond EPICA - Es Tertua, yang didanai oleh Komisi Eropa, berlangsung selama musim panas Antartika terakhir, dari pertengahan November hingga pertengahan Januari. Secara total, para ahli dari 12 organisasi ilmiah Eropa menghabiskan lebih dari 200 hari untuk mengebor dan memproses es selama empat musim panas terakhir.
Tim tersebut mengumpulkan es yang kemungkinan merupakan es tertua di Bumi. Mereka mengebor dan mengekstrak inti es sepanjang 2.800 meter dari lapisan es Antartika. Es tersebut begitu tebal sehingga para ilmuwan mencapai lapisan batuan dasar di bawahnya. Inti tersebut berisi sejarah iklim Bumi selama 1,2 juta tahun terakhir.
Kamp penelitian Little Dome C, tempat para ilmuwan mengumpulkan inti es purba di Antartika. (Foto: PNRA/IPEV)
Program ini dibangun berdasarkan tujuan proyek EPICA asli, yang berlangsung dari tahun 1996 hingga 2008. Selama kurun waktu tersebut, para peneliti mengebor inti es yang dalam dan menemukan hubungan antara iklim dan gas rumah kaca atmosfer selama 800.000 tahun terakhir.
Gelembung udara dan partikel debu dalam inti es dapat mengungkap apa yang menyebabkan zaman es menjadi lebih panjang dan lebih parah sekitar 1 juta tahun yang lalu, suatu peristiwa yang menyebabkan penurunan parah pada populasi hewan purba, termasuk nenek moyang manusia.
Menurut sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan dalam jurnal Science, populasi global menurun menjadi sekitar 1.280 individu yang berkembang biak antara 930.000 dan 813.000 tahun yang lalu, dan kemudian tetap sekecil itu selama sekitar 117.000 tahun. Para penulis studi mengatakan bahwa peristiwa ini "membawa nenek moyang manusia kita ke ambang kepunahan."
Ha Trang (menurut PNRA, Science, CNN)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/loi-bang-co-the-he-lo-ve-qua-khu-bi-an-cua-trai-dat-post330245.html
Komentar (0)