Di antara ternak dataran tinggi, kambing membantu mereka keluar dari kemiskinan dan menjadi hewan peliharaan yang tak tergantikan di setiap keluarga. Kambing mampu bertahan dalam kondisi cuaca buruk di dataran tinggi, bereproduksi dengan baik, dan hanya membutuhkan sedikit perawatan.
Kompetisi Adu Kambing tidak hanya menciptakan suasana meriah dan menyenangkan selama festival, tetapi juga menarik wisatawan ke Lam Binh. Kompetisi ini juga mendorong perkembangan peternakan kambing bagi masyarakat di Distrik Lam Binh di masa mendatang.
Kompetisi Adu Kambing diadakan pada tanggal 8 Februari 2025 di Stadion Tham Pau, Kelompok Perumahan Ban Ke, Kota Lang Can.
Festival adu kambing di distrik Lam Binh, provinsi Tuyen Quang dianggap sebagai festival yang unik dan istimewa.
Festival Adu Kambing tahunan merupakan kesempatan untuk menegaskan pencapaian masyarakat setelah setahun bekerja keras.
Kambing yang terpilih untuk mengikuti kompetisi harus memenuhi standar berat dan memiliki asal-usul yang jelas.
Festival Adu Kambing menghadirkan suasana yang semarak dan penuh kegembiraan, menciptakan taman bermain yang bermanfaat bagi masyarakat etnis selama festival atau hari-hari awal musim semi.
Festival Adu Kambing juga menjadi kesempatan bagi suku-suku bangsa seperti Tay, Mong, Dao, Kinh di desa-desa untuk menunjukkan rasa solidaritas mereka saat hidup bersama dalam satu daerah, satu tanah yang sama.
Kambing aduan merupakan jenis kambing jantan yang kuat dengan kaki besar, kepala besar, tanduk panjang, dan bulu hitam tebal.
Kambing aduan dipelihara di pegunungan secara terus-menerus dan diberi makan berbagai macam daun hutan untuk memastikan kesehatan dan perkembangan tanduknya.
Menjelang hari kompetisi, kambing-kambing aduan ditempatkan di kandang terpisah dan diberi perawatan khusus agar berpeluang menang. Hampir semua desa berpartisipasi dalam adu kambing.
Perlu diketahui, tidak seperti festival adu kerbau atau adu banteng, di akhir festival adu, para "pejuang" kambing tidak hanya tidak disembelih, tetapi sebaliknya, terus dirawat dengan penuh kasih oleh para pemilik kambing, luka-luka mereka diperban sebelum dilepaskan kembali ke "keluarga besar" mereka.
Festival adu kambing berlangsung dengan menegangkan dan sengit. Banyak gerakan indah, rumit, dan mengejutkan yang membuat penduduk lokal maupun wisatawan terkesima. Oleh karena itu, festival adu kambing seringkali menghadirkan momen-momen yang menyegarkan, menyenangkan, dan menyehatkan.
Kambing-kambing bertanduk panjang dan tajam itu saling beradu, sehingga menimbulkan suara berdentang setelah setiap pertarungan sengit, yang membuat para penonton bersorak tiada henti.
Menurut masyarakat dataran tinggi, festival adu kambing dikaitkan dengan makna spiritual yang membawa keberuntungan bagi para peternak, sekaligus mencerminkan keindahan dan adat istiadat budaya masyarakat dataran tinggi. Kegiatan ini juga menjadi ajang yang menarik bagi berbagai etnis untuk menunjukkan solidaritas.
Penyelenggaraan kontes ini tidak hanya menciptakan wadah yang bermakna bagi para petani, tetapi juga membantu para petani bertukar pengalaman, belajar, dan mempraktikkan teknik bertani. Selain itu, kontes ini juga berkontribusi dalam penyebaran dan penegasan merek kambing gunung organik Lam Binh, salah satu ternak unggulan yang memiliki keunggulan dalam hal produksi komoditas dan pariwisata di distrik tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tuyen-quang-man-nhan-hoi-thi-choi-de-tai-lam-binh-post333619.html
Komentar (0)