Pada tanggal 7 Agustus, di Kota Ho Chi Minh, Meta (perusahaan induk Facebook) menyelenggarakan acara Business Messaging Summit 2025 dengan tema "Memaksimalkan keuntungan melalui percakapan".
Bapak Khoi Le, Country Director Meta di Vietnam, mengatakan bahwa konsumen di Vietnam menghabiskan rata-rata 398 USD selama musim belanja tahun 2025, 13% lebih tinggi dari 352 USD pada tahun 2024.
Selain itu, tren belanja berubah secara dramatis karena 68% konsumen Vietnam mencari informasi cepat dan menghabiskan tidak lebih dari 1 jam untuk mempelajari produk.
Tingkat belanja daring dan penawaran early bird selama promosi musiman juga meningkat menjadi 28%, dibandingkan dengan 23% tahun lalu.
Khususnya, 87% konsumen musiman di Vietnam menggunakan aplikasi perpesanan Meta selama liburan, dan 74% orang dewasa daring mengatakan mereka ingin menghubungi bisnis melalui teks.
Menurut catatan, Facebook saat ini dianggap sebagai saluran utama bagi bisnis untuk menjangkau dan melayani pelanggan. Namun, di samping peluang yang ditawarkan, platform ini juga menghadapi beberapa masalah.
Di antaranya adalah situasi fanpage palsu dari para pelaku usaha dan penjual namun diberi tanda centang biru untuk melakukan tindakan penipuan.
Bapak Khoi Le, Country Director Meta di Vietnam, menjawab pertanyaan pers
Menanggapi pertanyaan dari seorang reporter dari Surat Kabar Lao Dong tentang fanpage palsu yang masih diberi tanda centang biru, Bapak Khoi Le menekankan bahwa tanda centang biru merupakan simbol konfirmasi bahwa pemilik akun telah terverifikasi, bukan berarti memiliki tanda centang biru berarti fanpage tersebut bereputasi baik. Saat ini, pasar Vietnam masih bingung mengenai hal ini.
Meta menyatakan telah menerima masukan dari banyak pihak dan menyarankan agar pengguna dan pelaku bisnis memanfaatkan perangkat dukungan yang tersedia di Facebook untuk menangani masalah terkait penipuan dan pemalsuan. Selain itu, platform tersebut juga telah membuka kanal terpisah bagi komunitas Vietnam di Facebook untuk menerima masukan dan menyesuaikan kebijakan.
“Untuk sementara, pengguna dan pelaku bisnis sebaiknya menggunakan perangkat yang tersedia di Facebook untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi, yang akan lebih efektif,” ujar Bapak Khoi Le.
Menurut statistik Meta, pada paruh pertama tahun 2025, Facebook menangani sekitar 500.000 akun yang terlibat dalam spam (mengirim konten sampah) atau interaksi palsu. Platform ini juga menghapus sekitar 10 juta akun yang mengaku sebagai produsen konten terkemuka.
Sumber: https://nld.com.vn/meta-noi-ve-trang-facebook-gia-mao-nhung-van-co-tick-xanh-196250807171117265.htm
Komentar (0)