Meta akan memasuki restrukturisasi keempat bisnis AI-nya.

Meta berencana untuk mereorganisasi divisi kecerdasan buatan (AI) untuk keempat kalinya hanya dalam enam bulan, The Information melaporkan pada 16 Agustus.

Unit baru ini, yang disebut Superintelligence Labs, akan dibagi menjadi empat kelompok: "TBD Lab" (fungsinya belum ditentukan), tim pengembangan produk termasuk asisten Meta AI, tim infrastruktur, dan lab Fundamental AI Research (FAIR) yang berfokus pada penelitian jangka panjang.

Saat persaingan AI di Silicon Valley memanas, CEO Meta Mark Zuckerberg bertaruh besar untuk mempercepat penelitian kecerdasan umum buatan (AGI) — mesin yang dapat berpikir melampaui manusia — dan membuka aliran pendapatan baru.

Meta baru-baru ini merestrukturisasi seluruh operasi AI-nya menjadi Superintelligence Labs, setelah melihat beberapa eksekutif senior keluar dan prototipe AI sumber terbuka Llama 4 gagal memenuhi harapan.

Menurut Reuters, awal bulan ini Meta bermitra dengan raksasa manajemen obligasi AS PIMCO dan perusahaan manajemen aset Blue Owl Capital untuk mengumpulkan $29 miliar guna memperluas pusat datanya di pedesaan Louisiana.

Meta mengatakan bahwa meningkatnya biaya untuk membangun infrastruktur pusat data dan biaya personel — karena perusahaan mempekerjakan banyak peneliti dengan gaji besar — akan menyebabkan tingkat pertumbuhan belanja raksasa teknologi itu pada tahun 2026 melebihi tahun 2025.

Pendapatan Meta melonjak 22% tahun-ke-tahun menjadi $47,5 miliar pada kuartal terakhir karena raksasa media sosial itu terus berinvestasi besar-besaran dalam AI.

Meta melaporkan laba bersih sebesar $18,3 miliar pada kuartal terakhir, naik dari $13,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hasil ini jauh melampaui ekspektasi Wall Street karena pendapatan iklan Meta melonjak 21% menjadi $46,6 miliar.

Segmen Keluarga Aplikasi (FoA) Meta - yang mencakup Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger - mencatat 3,48 miliar pengguna aktif harian pada bulan Juni 2025, naik 6% tahun-ke-tahun.

"Kami memiliki kuartal yang kuat dalam hal pendapatan dan pertumbuhan pengguna," kata CEO Mark Zuckerberg. Zuckerberg juga berbicara dengan antusias tentang pengembangan apa yang disebutnya AI superintelijen untuk semua pengguna di seluruh dunia .

Setelah Meta merilis laporan pendapatannya, harga sahamnya melonjak 12% dalam perdagangan setelah jam kerja, didorong oleh sentimen positif investor. Meta menerapkan strategi bersaing secara agresif dengan perusahaan teknologi lain di bidang AI, dengan tujuan memastikan teknologi tersebut memberikan manfaat dan imbal hasil sosial dalam waktu dekat.

Perusahaan tersebut telah meluncurkan kampanye investasi AI besar-besaran, merekrut peneliti top dari pesaing seperti OpenAI dan Apple dengan gaji tinggi untuk mengembangkan kecerdasan super AI.

Dalam posting yang menguraikan strategi AI Meta, Tn. Zuckerberg mengatakan sisa dekade ini akan menjadi periode transisi untuk pengembangan AI, dan prioritas perusahaan adalah mendekatkan AI dengan pengguna.

Meta telah meningkatkan belanja modalnya secara signifikan menjadi $17 miliar pada kuartal kedua tahun 2025, terutama untuk infrastruktur AI, menurut pengungkapan tersebut. Grup memperkirakan total belanja modal tahun ini akan berkisar antara $66 miliar hingga $72 miliar.

Sebagian besar analis yakin Meta akan mendapatkan kembali investasi ini dengan meningkatkan efektivitas periklanannya dan menciptakan peluang baru seperti memproduksi kacamata pintar melalui kemitraan dengan EssilorLuxottica dan pembuat kacamata Ray-Ban yang terkenal.

Tim AI Meta saat ini dipimpin oleh Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI. Scale AI adalah perusahaan rintisan yang diinvestasikan Meta sebesar $14,3 miliar bulan lalu.

(Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/meta-sap-buoc-vao-lan-cai-to-thu-tu-doi-voi-mang-kinh-doanh-ai-post1056100.vnp