Model produksi padi organik di kecamatan Thuy Thanh diperkirakan menghasilkan 56,96 ton/ha.
Jumat, 19 Mei 2023 | 15:31:24
383 tayangan
Dalam rangka melaksanakan program penyuluhan pertanian periode 2021-2025, pada pagi hari tanggal 19 Mei, Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan menyelenggarakan tinjauan awal model produksi padi organik di kecamatan Thuy Thanh (Thai Thuy).
Thai Binh secara bertahap membangun merek untuk beras yang aman dan berkualitas, meningkatkan harga produk, dan menetapkan kode area yang berkembang untuk ekspor.
Saat ini, di Provinsi Thai Binh, hanya terdapat sekitar 200 hektar lahan produksi organik, terutama di lahan budidaya cacing tanah dan kerang. Dalam rangka melaksanakan proyek pembangunan dan pengembangan merek beras Provinsi Thai Binh periode 2021-2025 dan menargetkan pencapaian lahan beras berkualitas tinggi yang memenuhi standar organik seluas 500 hektar pada tahun 2030, Dinas Budidaya dan Perlindungan Tanaman Thai Binh telah membangun model produksi beras organik yang terkait dengan keterkaitan konsumsi produk di Kecamatan Thuy Thanh (Thai Thuy). Model ini diimplementasikan selama 3 tahun (2022-2024) dengan luas lahan 11 hektar. Pemilihan varietas padi Koji Jepang (2022); varietas padi Huong Com 4 (musim semi 2023) dilakukan dengan metode pembibitan baki, mesin tanam, dan penggunaan pupuk organik hayati serta pupuk organik nano untuk perawatan. Saat ini, padi musim semi sudah 90% matang dan siap dipanen.
Melalui kunjungan lapangan dan penilaian, diharapkan pada panen musim semi tahun 2023, hasil panen padi rata-rata akan mencapai sekitar 56,96 kuintal/ha.
Para delegasi mengunjungi model produksi beras organik di kecamatan Thuy Thanh.
Melalui penerapan model produksi beras organik di Kelurahan Thuy Thanh, dapat dilihat bahwa Provinsi Thai Binh memiliki semua kondisi yang mendukung, seperti cuaca, iklim, tanah, dan sumber daya tenaga kerja, untuk memproduksi beras organik. Hal ini memungkinkan terciptanya area produksi yang terkonsentrasi sesuai skala komoditas, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam produksi, pembangunan merek beras yang aman dan berkualitas secara bertahap, peningkatan harga produk, dan penetapan kode area tanam untuk ekspor, yang perlu direplikasi.
Thanh Thuy
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)