Mang Den - "surga hijau" sedang terbangun.
Di awal musim gugur, Mang Den ( Quang Ngai ) diselimuti kabut dingin yang samar, dengan hutan pinus hijau yang luas, danau-danau jernih yang memantulkan langit dataran tinggi, dan rumah-rumah panggung yang terletak di lereng bukit. Bukan kebetulan jika banyak orang membandingkan tempat ini dengan "Dalat kedua" – tetapi Mang Den memiliki keindahannya sendiri yang unik, murni, dan menarik dengan cara yang sangat berbeda.
Mang Den terbenam dalam kabut.
Selama bertahun-tahun, Mang Den telah menjadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari tempat yang tenang, jauh dari hiruk pikuk kota. Namun, potensi besar lahan ini belum dimanfaatkan secara maksimal, terutama karena kendala infrastruktur dan jarak geografis.
Mang Den telah menjadi tujuan favorit bagi mereka yang mencari tempat yang damai.
Hal itu kini perlahan berubah. Serangkaian proyek infrastruktur transportasi strategis telah diluncurkan: dari bandara Mang Den hingga jalan tol Quang Ngai Timur-Barat, membuka peluang bagi Mang Den untuk melangkah ke "landasan pacu lepas landas". Setelah proyek-proyek ini rampung, wisatawan dari kota-kota besar hanya perlu beberapa jam untuk mencapai "surga hijau" Dataran Tinggi Tengah.
Serangkaian proyek infrastruktur transportasi strategis telah diluncurkan untuk tanah ini.
Khususnya, setelah penggabungan unit administratif, gambaran konektivitas regional menjadi semakin jelas. Untuk pertama kalinya, wisatawan dapat merasakan seluruh perjalanan dari laut biru hingga hutan lebat hanya dalam satu perjalanan: jalan-jalan pagi di Pantai Sa Huynh, jalan-jalan santai di sore hari di hutan pinus Mang Den, menikmati arak beras di dekat api unggun rumah bersama. Sebuah ruang untuk pengembangan pariwisata yang komprehensif dan berkelanjutan perlahan mulai terbentuk.
Berjalan-jalanlah melalui hutan pinus Mang Den untuk merasakan ruang hijau.
Tak hanya memiliki keunggulan alam, Mang Den juga merupakan negeri dengan nilai-nilai budaya yang unik. Masyarakat Mo Nam dan Xe Dang di sini masih melestarikan ciri khas tradisional mereka dalam festival, kuliner , alat musik, dan gaya hidup. Dalam harmoni antara investasi modern dan pelestarian identitas, Mang Den secara bertahap membentuk mereknya: destinasi ekologis dan budaya yang unik, baik yang familiar maupun baru. Tentu saja, peluang besar juga menghadirkan tantangan besar. Bagaimana caranya agar dapat berkembang pesat tanpa kehilangan keindahan alamnya? Bagaimana agar pariwisata berkelanjutan dapat berjalan seiring dengan pelestarian identitas? Itulah pertanyaan yang sedang diperjuangkan oleh pemerintah dan masyarakat di sini.
Mang Den juga merupakan tanah dengan nilai-nilai budaya yang unik.
Keindahan aslinya masih terjaga.
Dalam arus integrasi, ketika infrastruktur dibangun, ruang pengembangan diperluas, Mang Den memiliki semua syarat untuk menjadi titik terang di peta pariwisata nasional. Namun, yang lebih menarik wisatawan adalah "jiwa" Mang Den—kemurnian, kesegaran, dan identitas utuh hutan agung. Dan itulah yang menciptakan daya tarik abadi bagi "surga hijau" yang sedang bangkit.
Murni dan utuh.
Sumber: https://vtv.vn/mo-loi-cho-thien-duong-xanh-o-mang-den-100251016144539737.htm
Komentar (0)