AP melaporkan bahwa Rusia telah membangun sistem pertahanan yang solid di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer, meningkatkan persenjataan elektronik untuk menghentikan pesawat tanpa awak (UAV) Ukraina. Selain itu, Moskow juga telah mengubah bom-bom berat dari gudang persenjataan era Soviet yang sangat besar menjadi bom terbang berpemandu presisi yang mampu menyerang target jarak jauh tanpa membahayakan pesawat pengebom.
Perubahan taktik Rusia, ditambah dengan peningkatan jumlah pasukan dan persenjataan yang lebih baik, dapat mempersulit Ukraina untuk meraih kemenangan telak, dan berisiko mengubah konflik menjadi pertempuran atrisi yang berkepanjangan.
Gambar yang dirilis Rusia, dikatakan menunjukkan serangkaian tank Ukraina yang hancur di lokasi yang tidak diketahui di provinsi Donetsk
Pindahkan gudang senjata
Jenderal pensiunan Richard Barrons, yang pernah memimpin Komando Pasukan Gabungan Inggris, mengatakan militer Rusia telah membangun pertahanan dan menyesuaikan taktiknya. Ia menyoroti peningkatan kemampuan Rusia dalam melawan dan menggunakan UAV, seraya menambahkan bahwa Moskow telah belajar cara melindungi aset-aset penting seperti pos komando dan depot amunisi dari tembakan artileri Ukraina.
Menanggapi hal ini, Bapak Barrons mengenang bahwa pada tahap awal konflik, konvoi militer Rusia yang membentang berkilo-kilometer menjadi mangsa empuk bagi artileri dan UAV Ukraina. Selain itu, kurangnya perlindungan gudang Rusia menyebabkan negara tersebut kehilangan banyak senjata dan amunisi akibat penembakan Ukraina.
Rusia juga telah mengerahkan pasukan tambahan untuk melindungi garis depan, meskipun beberapa dari mereka tidak terlatih dengan baik, kata Barrons.
Tank-tank Rusia yang sudah ketinggalan zaman masih mampu menimbulkan kerusakan di Ukraina
Gunakan senjata lama
Popular Mechanics mengutip laporan Royal United Services Institute (RUSI) yang menyatakan bahwa Rusia juga menggunakan tank-tank Rusia, terutama yang lama, sebagai artileri tembakan tidak langsung. Meskipun taktik ini tidak terlalu efektif karena sudut tembak yang rendah, tank-tank lama tersebut telah secara signifikan mendukung dan melindungi kendaraan tempur dari serangan udara atau serangan balik artileri Ukraina.
Tank Rusia bertempur di provinsi Luhansk pada Mei 2022
Tank yang lebih tua dan lebih mudah digunakan juga sering digunakan dalam pertempuran perkotaan, dengan perimeter yang sempit. Menurut RUSI, tank-tank ini digunakan oleh Rusia untuk menghancurkan bangunan dan membuka jalan bagi infanteri untuk masuk dengan risiko yang lebih rendah.
Perbaikan lainnya
Peningkatan Rusia lainnya termasuk kemampuan untuk melindungi radiator tank yang rentan dari tembakan Ukraina, menurut Eurasian Times . Rusia juga dilaporkan telah meningkatkan laju tembakan artileri di banyak posisi, serta menyerang artileri Ukraina dengan drone patroli hingga menghancurkan target mereka.
UAV Lancet Rusia adalah musuh bebuyutan howitzer dan senjata gerak sendiri NATO di Ukraina?
Selain itu, AP mengutip analis militer Ukraina, Oleh Zhdanov, yang mencatat bahwa Moskow telah meningkatkan penggunaan taktik perang elektronik yang lebih canggih untuk mengacaukan sistem pengawasan Ukraina. Perubahan ini memungkinkan angkatan udara Rusia untuk mengintensifkan serangan terhadap pasukan Ukraina tanpa membahayakan jet tempur Moskow.
Rusia juga telah memodernisasi persenjataan bom ofensifnya, mengubah bom berpemandu GPS seberat 500 kilogram menjadi senjata mematikan, ujar Zhdanov. Selain itu, penyebaran ranjau canggih Rusia secara luas menimbulkan tantangan taktis yang besar bagi tank, infanteri, dan operasi ofensif Ukraina.
Menurut RUSI, meskipun militer Rusia "dapat meningkatkan dan mengembangkan penggunaan sistem-sistem utama", negara tersebut kesulitan merespons perubahan yang cepat, yang menyebabkan hilangnya koordinasi tempur.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)