Keindahan Empat Musim Bukit Camellia di Korea
Bunga hortensia mekar penuh di Camellia Hill – Sebuah momen yang sayang untuk dilewatkan saat berlibur ke Jeju di musim panas. (Foto: Dikumpulkan)
Setiap musim di Camellia Hill di Korea memiliki tampilan uniknya sendiri. Di musim dingin, bunga kamelia bermekaran dengan indah di tengah dinginnya Jeju , menciptakan suasana hangat dan romantis. Musim semi menghadirkan bunga sakura dan azalea, sementara musim panas adalah waktu yang ideal untuk mengagumi bunga hortensia yang bermekaran di samping rerumputan hijau yang rimbun. Di musim gugur, Anda akan terhanyut dalam pemandangan puitis rumput muhly merah muda dan dedaunan merah.
Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Camellia Hill? – Saran waktu ideal untuk mengunjungi Camellia Hill di Korea
Pemandangan lembut Bukit Camellia di antara hamparan rumput muhly merah muda di akhir musim gugur. (Foto: Dikumpulkan)
Salah satu pertanyaan paling umum adalah: "Musim apa Camellia Hill paling cocok?". Jawabannya tergantung pada pengalaman yang Anda inginkan:
- November – Maret (akhir musim gugur hingga akhir musim dingin): Musim bunga kamelia, udara sejuk dan cahaya lembut – dianggap sebagai waktu terindah dalam setahun untuk berkunjung.
- Juni - Agustus (musim panas): Musim hydrangea, cuaca cerah dan langit cerah sangat cocok untuk tur musim panas Jeju yang menggabungkan relaksasi dan mengambil foto "kehidupan virtual".
- September – Oktober (awal musim gugur): Rumput muhly merah muda menciptakan pemandangan indah bagai di negeri dongeng.
Perjalanan untuk menemukan Camellia Hill Jeju bukan hanya tentang melihat bunga
Camellia Hill lebih dari sekadar tempat untuk melihat bunga – ini adalah perjalanan budaya, alam, dan seni visual yang ditata dengan cermat. Mari jelajahi setiap destinasi unik di dalam taman yang luas ini.
Hutan Bola Lampu - Jalan Cahaya
Jalan bercahaya ajaib di Camellia Hill saat matahari terbenam. (Foto: Dikumpulkan)
Salah satu tempat check-in paling populer di Camellia Hill Jeju adalah jalur setapak yang dipenuhi bohlam kaca kecil – juga dikenal sebagai Hutan Bohlam Lampu. Saat senja atau malam hari, cahaya hangat yang dipancarkan dari ratusan bohlam menciptakan pemandangan bak negeri dongeng yang magis. Jalur setapak ini sangat cocok untuk pasangan atau wisatawan yang berkunjung ke Jeju, Korea, yang menyukai suasana puitis dan romantis.
Rumah Hanok Tradisional dan Rumah Batu Jeju – Keindahan budaya asli hadir tepat di taman bunga
Rumah-rumah tradisional Jeju terletak di tengah taman bunga Camellia Hill, menyediakan ruang meditasi dan kedekatan dengan alam. (Foto: Dikumpulkan)
Tersebar di seluruh taman adalah rumah-rumah Hanok yang direkonstruksi dalam gaya tradisional Korea, serta rumah-rumah batu Jeju – ditandai dengan dinding batu hitam, atap jerami rendah, dan arsitektur yang disesuaikan dengan angin laut yang kencang.
Pengunjung dapat singgah di rumah-rumah ini untuk beristirahat, menikmati teh dari daun kamelia segar, atau sekadar mengagumi pemandangan taman yang tenang – serasa tersesat dalam negeri dongeng.
Kakek Batu – Dol Hareubang: Simbol Kesenangan dan Keberuntungan
Patung batu Dol Hareubang mengenakan topi wol – Sudut foto yang menarik di Bukit Camellia Jeju. (Foto: Dikumpulkan)
Dol Hareubang – patung batu para lelaki tua dengan topi jamur khasnya merupakan simbol utama Pulau Jeju, yang sering dipercaya membawa kedamaian dan mengusir roh jahat. Di Bukit Camellia, patung-patung ini "dihiasi" dengan syal, kacamata hitam, topi wol... menciptakan suasana yang tradisional sekaligus indah.
Kawasan Dol Hareubang tak hanya menarik bagi anak-anak, tetapi juga menarik pengunjung yang gemar berfoto kreatif. Hal ini juga menjadi salah satu keunggulan Bukit Camellia di Korea dibandingkan taman bunga lainnya.
Musim Hydrangea – Saat Camellia Hill mengenakan mantel yang cemerlang di tengah musim panas
Bunga hortensia bermekaran di sepanjang jalan setapak di Taman Camellia Hill – destinasi musim panas yang tak boleh dilewatkan di Jeju. (Foto: Dikumpulkan)
Sekitar bulan Juni hingga Juli, Camellia Hill Jeju bertransformasi menjadi taman dengan warna ungu, merah muda, biru, dan putih dari bunga hortensia yang sedang mekar. Inilah saat taman ini paling banyak dikunjungi, terutama anak muda dan fotografer yang datang untuk berfoto di tengah pemandangan yang indah.
Area hydrangea dirancang sebagai jalur terpisah, berkelok-kelok di antara semak-semak bunga setinggi bahu. Udara musim panas yang segar, berpadu dengan aroma bunga yang lembut dan warna-warna cerah, menjadikan tempat ini tempat "check-in virtual" yang berharga saat bepergian ke Jeju di musim panas.
Yang menarik, warna bunga hortensia di Camellia Hill berubah-ubah tergantung pH tanah – menciptakan nuansa biru dan ungu yang berbeda pada setiap gugusan bunga. Hal ini juga menjadi keistimewaan yang membuat banyak wisatawan kembali ke tempat ini setiap tahun.
Pembibitan Bunga Tropis dan Rumah Kaca – Rumah bagi Ratusan Spesies Tanaman Langka
Rumah kaca di Camellia Hill melestarikan beragam bunga langka dan tanaman hias eksotis. (Foto: Koleksi)
Selain taman luar ruangan, Camellia Hill juga memiliki rumah kaca besar yang menanam ratusan tanaman dan bunga langka dari daerah tropis dan subtropis. Di sini, Anda dapat melihat berbagai varietas kamelia kuno, pakis besar, anggrek liar, dan bahkan kaktus raksasa.
Udara di rumah kaca terkontrol dengan baik sepanjang tahun, menjadikannya tempat yang ideal untuk dikunjungi pada hari hujan atau musim dingin di Jeju.
Baik Anda mengunjungi Jeju di musim panas yang cerah maupun musim dingin yang dingin, Camellia Hill Jeju selalu menawarkan sesuatu yang istimewa. Lebih dari sekadar destinasi melihat bunga, Camellia Hill di Korea adalah tempat di mana Anda dapat menemukan relaksasi, keindahan alam yang murni, dan momen tak terlupakan bersama orang-orang terkasih.
Pernahkah Anda mengunjungi Camellia Hill Jeju? Kalau belum, tambahkan tempat ini ke rencana perjalanan musim panas Jeju Anda berikutnya . Dan kalau sudah, bagikan pengalaman Anda dengan Vietravel !
Sumber: https://www.vietravel.com/vn/am-thuc-kham-pha/mua-he-o-camellia-hill-jeju-han-quoc-v17324.aspx
Komentar (0)