Reuters melaporkan bahwa pada tanggal 6 Desember (waktu setempat), tiga hakim di Pengadilan Banding Federal Distrik Columbia memutuskan menolak banding TikTok sebelumnya untuk memblokir undang-undang yang dapat melarang aplikasi tersebut di AS.
Presiden Joe Biden menandatangani Undang-Undang Melindungi Warga Amerika dari Musuh Asing (PAFACA) pada bulan April, yang memberi waktu perusahaan induk TikTok di Tiongkok, ByteDance, waktu hingga 19 Januari untuk menjual atau mendivestasikan asetnya di AS atau menghadapi larangan.
TikTok terancam berhenti beroperasi di AS. (Foto: Reuters)
Keputusan terbaru pengadilan banding federal merupakan kemenangan besar bagi Departemen Kehakiman AS dan para penentang TikTok, pukulan bagi ByteDance, dan semakin dekat dengan larangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap aplikasi media sosial yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika.
"Meskipun berita hari ini mengecewakan, kami akan terus berjuang untuk melindungi kebebasan berekspresi di platform kami," kata CEO TikTok Shou Zi Chew kepada Reuters .
TikTok berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Mahkamah Agung AS.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/my-tien-gan-hon-den-viec-cam-tiktok-ar911991.html
Komentar (0)