Departemen Pertahanan AS tidak secara resmi menolak permintaan Thailand untuk membeli pesawat tempur F-35, tetapi menawarkan untuk menyediakan pesawat tempur F-16 Block 70 dan F-15 Eagle sebagai gantinya.
Jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin. (Foto: Lockheed Martin)
Surat kabar Bangkok Post pada 22 Mei mengutip sumber dari Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) yang mengatakan bahwa pesan Pentagon disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Thailand Robert F. Godec ketika ia bertemu dengan Komandan Angkatan Udara Kerajaan Thailand Alongkorn Wannarot di markas RTAF di Don Mueang dua minggu lalu.
Menurut sumber ini, pihak AS percaya bahwa RTAF mungkin belum siap dalam hal infrastruktur untuk menerima pesawat tempur F-35, terutama dalam hal keamanan pangkalan udara, bandara, pekerjaan pemeliharaan, dan masalah personel seperti pilot dan staf lainnya.
Pentagon akan mempertimbangkan kembali permintaan Thailand untuk jet tempur F-35 ketika RTAF siap, kemungkinan dalam 5-10 tahun ke depan, ujar sumber tersebut. Sebaliknya, pihak AS telah menawarkan untuk menjual jet tempur F-16 Block 70 dan F-15 Eagle kepada Thailand. AS diperkirakan akan memberikan tanggapan resmi atas permintaan RTAF untuk F-35 pada bulan Juli.
F-35 adalah pesawat tempur multiperan berteknologi siluman yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Lockheed Martin. Teknologi pesawat F-35 dianggap sebagai rahasia militer utama negara ini.
Lebih dari sekadar pesawat tempur, F35 mampu mengumpulkan, menganalisis, berbagi data dan merupakan pengganda kekuatan yang meningkatkan semua kemampuan dukungan udara dekat, pemboman taktis, dan pertempuran udara-ke-udara.
Phuong Dang
(Menurut Bangkok Post)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)