Menurut South China Morning Post (SCMP), pelemparan koin keberuntungan menjadi "ancaman" ekologis yang serius di Oshino Hakkai.

Ini adalah kelompok delapan mata air di Prefektur Yamanashi, Jepang bagian tengah. Oshino Hakkai adalah salah satu keajaiban alam paling terkenal di "Negeri Matahari Terbit" dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2013.

dsa3251235.jpg
Meski ada tanda peringatan, wisatawan tetap melempar koin ke sungai. Foto: FNN.Jon

Meskipun pihak berwenang telah memasang tanda dalam bahasa Jepang, Inggris, Mandarin, dan Korea yang memperingatkan pengunjung untuk tidak membuang koin ke sungai, masih banyak koin yang menumpuk di air.

Pak Sakamoto, seorang penyelam lokal, telah menjadi sukarelawan untuk membersihkan koin-koin yang dibuang ke Oshino Hakkai selama bertahun-tahun. Ia mengatakan kepada Fuji News Network bahwa dulunya Oshino Hakkai memiliki tumpukan koin setinggi 1 meter.

"Setelah koin-koin dilemparkan ke dalam air, koin-koin tersebut akan bercampur dengan lumpur di dasar sungai dan sangat sulit ditemukan dan dibersihkan," kata Bapak Sakamoto.

Para ahli meyakini bahwa logam dapat membahayakan ekosistem. Jumlah tumbuhan di dalam air telah menurun selama bertahun-tahun akibat perilaku ini.

Menurut Undang-Undang Perlindungan Properti Budaya Jepang, siapa pun yang melempar koin ke Oshino Hakkai dapat menghadapi hukuman penjara hingga 5 tahun, atau denda hingga 1 juta Yen (lebih dari 165 juta VND).

dsa3252315.jpg
Koin tersebar di aliran Oshino Hakkai. Foto: FNN.Jon

Objek wisata ini mencari lebih banyak cara untuk mencegah pelemparan koin, tanpa mengganggu pemandangan alam sekitar.

Ini bukan pertama kalinya tempat wisata di Jepang terkena dampak akibat perilaku wisatawan yang tidak bijaksana.

Tahun lalu, Kuil Chosenji di Saitama terpaksa mendirikan patung khusus hanya untuk "mengumpulkan koin" demi keberuntungan. Para wisatawan diundang untuk meletakkan koin keberuntungan di kaki patung, alih-alih melemparkannya ke kolam.

Pada tanggal 30 April, kota Fujikawaguchiko mulai membangun layar hitam besar untuk menghalangi pandangan Gunung Fuji, dalam upaya mencegah wisatawan berperilaku tidak pantas di daerah tersebut.