Dr. Fatima Fahs, seorang dokter kulit di AS, mengatakan: "Sampo digunakan untuk membersihkan kulit kepala dan rambut. Sampo menghilangkan kotoran, minyak, dan penumpukan. Namun, keramas terlalu sering dapat menyebabkan kekeringan, gatal pada kulit kepala, dan kerontokan rambut."
Ibu Fahs menjelaskan bahwa sebum dari folikel rambut menutrisi rambut. Oleh karena itu, keramas terlalu sering dapat mengiritasi kulit kepala dan merusak rambut, menurut situs kesehatan Everyday Health .
Frekuensi mencuci rambut berbeda-beda dari orang ke orang.
Berapa frekuensi yang tepat untuk mencuci rambut Anda?
Kondisi kulit kepala dan rambut setiap orang berbeda, sehingga frekuensi keramas juga bervariasi. Misalnya, kulit kepala seseorang dengan rambut keriting mungkin lebih kering daripada kulit kepala seseorang dengan rambut lurus.
Menurut Jennifer Davis Alexander, seorang ahli perawatan kulit di AS, jika kulit kepala dan rambut Anda cenderung berminyak, Anda perlu lebih sering mencuci rambut.
Menurut Alexander, faktor-faktor yang dapat memengaruhi frekuensi mencuci rambut meliputi olahraga, berenang di kolam renang dengan disinfektan klorin, pekerjaan yang melibatkan kotoran dan bahan kimia, penggunaan produk rambut, dan penataan rambut.
Selain itu, etnisitas juga dapat memengaruhi jenis rambut. Pada individu berkulit putih dan Asia, folikel rambut cenderung bulat dan simetris. Hal ini memungkinkan sebum menempel lebih erat pada kulit kepala dan rambut.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Skin Appendage Disorders pada tahun 2021, orang Asia sebaiknya mencuci rambut mereka 5-6 kali seminggu.
Cara mencuci rambut
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), Anda sebaiknya memijat kulit kepala Anda dengan sampo. Memijat sampo ke kulit kepala membantu meningkatkan aliran darah untuk menutrisi kulit kepala dan folikel rambut. Selain itu, Anda juga sebaiknya menggunakan kondisioner pada ujung rambut Anda.
Menurut Ibu Fahs, setelah memijat, Anda perlu menunggu beberapa menit sebelum membilas agar bahan aktif dalam sampo dapat bekerja secara efektif.
Tren "tidak buang air besar"
Saat ini, tren "no poo" sedang populer. Mereka yang mengikuti tren ini menghindari mencuci rambut dengan sampo. Namun, tidak menggunakan sampo dapat menyumbat folikel rambut, membuat rambut terasa berat, dan mengganggu keseimbangan pH, produksi sebum, dan mikrobioma kulit kepala, menurut Everyday Health .
Dan jika Anda mengalami kekeringan atau gatal yang tidak biasa pada kulit kepala, konsultasikan dengan dokter kulit untuk pemeriksaan.
Tautan sumber






Komentar (0)