Kebudayaan Dong Son 2.500-2.000 tahun yang lalu merupakan kebudayaan arkeologi dari Zaman Perunggu di Vietnam, yang diberi nama oleh para arkeolog berdasarkan penemuan tidak sengaja sekelompok benda perunggu kuno di desa Dong Son di tepi Sungai Ma ( Thanh Hoa ) pada tahun 1924. Peninggalan kebudayaan Dong Son beragam, sangat estetis, yang khas adalah drum perunggu Dong Son.
Detail drum perunggu Dong Son terbesar yang pernah ada ( Video : Huu Nghi).
Gendang perunggu, yang berasal dari abad ke-2 hingga ke-1 SM, yang dikumpulkan di kota Sao Vang (Thanh Hoa), merupakan gendang perunggu Dong Son terbesar yang pernah ditemukan di Vietnam. Gendang tersebut saat ini dipamerkan di Museum Sejarah Nasional dengan tema "Gema Dong Son".
Bagaimana orang-orang zaman dulu mampu membuat drum dengan ukuran besar dan pola yang canggih merupakan misteri yang belum terpecahkan.
Penggalian tahun 2014-2015 menemukan hampir 1.000 fragmen cetakan drum, termasuk cetakan luar dan dalam pada bagian muka, samping, belakang, dan kaki drum. Gambar menunjukkan fragmen cetakan drum terakota dari abad ke-3 hingga ke-4 yang digali di situs Luy Lau (Thuan Thanh, Bac Ninh ). Material cetakannya adalah tanah liat yang dicampur dengan sekam padi dan kerikil kecil, yang dibakar pada suhu 900 derajat Celsius.
Luy Lau merupakan pusat distrik Giao Chi pada masa Dinasti Han, dan juga merupakan pusat ekonomi, budaya, dan keagamaan selama abad ke-10 Masehi. Pada tahun 1998, arkeolog Jepang Nishimura Masanari secara tidak sengaja menemukan sepotong cetakan drum di Luy Lau, yang menimbulkan kehebohan di kalangan peneliti.
Pola dibuat dengan mengukir langsung ke cetakan (intaglio) atau dengan mencetak stensil (relief).
Gendang Dong Son umumnya berukuran besar. Bagian muka gendang biasanya lebih kecil daripada badan gendang. Bentuknya seimbang dan harmonis, terbagi menjadi 3 bagian: badan gendang, bagian belakang gendang, dan kaki gendang. Pola dekoratif sering kali menghiasi bagian muka, badan, dan bagian belakang gendang.
Permukaan drum yang dikumpulkan di Hang Bun (Hanoi) yang berasal dari abad ke-2 hingga ke-1 SM memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan drum perunggu Dong Son.
Peninggalan budaya Dong Son beragam, unik, dan sangat estetis: perkakas kerja, perkakas rumah tangga, senjata, alat musik, perhiasan, dll., terutama peninggalan perunggu yang dibuat dengan keahlian tinggi. Dalam foto tersebut terdapat sebuah guci perunggu, bertanggal abad ke-2 hingga ke-1 SM.
Masyarakat Dong Son menciptakan lampu dengan struktur kompleks, menggabungkan gambar manusia dan hewan. Gambar tersebut menunjukkan lampu perunggu gantung, yang berasal dari abad ke-2 hingga ke-1 SM.
Lampu dengan patung perunggu berlutut sebagai alasnya, abad ke-2 hingga ke-1 SM.
Kapak perunggu, berasal dari abad ke-2 hingga ke-1 SM.
Belati perunggu dengan gagang berbentuk manusia, abad ke-2 - 1 SM.
Berdasarkan informasi penelitian ilmiah yang diperoleh dari cetakan Luy Lau, para arkeolog di Museum Sejarah Nasional telah merekonstruksi bentuk dan pola gendang yang dicetak oleh desa pengrajin Teh Dong (Thanh Hoa). Foto menunjukkan gendang perunggu yang telah dipugar.
Drum cor memenuhi persyaratan teknik, estetika, ketebalan, berat, pola, dan suara.
Proses pengecoran eksperimental memverifikasi informasi yang dikumpulkan dari fragmen cetakan drum, menyediakan dasar ilmiah untuk meninjau karakteristik koleksi dan fungsi beberapa artefak terkait, sehingga lebih memahami teknik pengecoran drum penduduk Dong Son.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)