Unit penyerang kami menyerang musuh di Bukit A1. (Foto: Arsip VNA)
Saat Resimen ke-102 bertempur di Bukit A1, Resimen ke-36 juga menerima perintah untuk beralih dari mengancam menjadi menyerang dan menghancurkan pos terdepan 106. Pada saat itu, parit kami hanya berjarak sekitar 50 meter dari pagar kawat berduri pos terdepan 106. Pada pukul 18.30, serangan terhadap pos terdepan 106 dimulai. Tembakan serentak dan intensif menghujani pos terdepan tersebut, terutama terkonsentrasi pada arah serangan utama.
Setelah dihujani tembakan artileri 105mm, Batalyon ke-80 dari Resimen ke-36 maju ke parit terakhir. Kompi terdepan segera menggunakan bahan peledak untuk menembus pertahanan. Karena sistem pertahanan yang melemah di dalam benteng, kompi penyerang utama dari Batalyon ke-88 menyerbu pos komando, menangkap letnan yang merupakan komandan pos terdepan. Musuh di Area A mundur ke Area B, berniat untuk kembali setelah tembakan artileri berhenti, tetapi penyerang utama resimen, Batalyon ke-80, dengan cepat merebut Area A dan maju langsung ke Area B di sepanjang parit di dalam benteng, melenyapkan musuh dan menangkap 33 tawanan.
Unit penyerang kami menyerang musuh di Bukit A1. (Foto: Arsip VNA)
Di Zona C, musuh, yang mengandalkan bunker dan parit, memberikan perlawanan sengit, tetapi pada akhirnya upaya mereka dinetralisir oleh pasukan kita. Pertempuran berlangsung sangat cepat; hanya dalam 30 menit, Resimen 36 sepenuhnya menguasai pos terdepan 106, melenyapkan dan menangkap 160 tentara Legiun Asing. Dalam pertempuran ini, Resimen 36 secara inovatif menggunakan taktik pengepungan dan penyerangan, dengan cepat menghancurkan pos terdepan 106. Inisiatif Resimen ini disebarluaskan ke seluruh front Dien Bien Phu untuk dipelajari dan diterapkan.
Unit artileri kami terus menembaki posisi musuh. Posisi musuh yang terkena tembakan artileri terbakar. (Foto: Arsip VNA)













Komentar (0)