Bapak Blinken dan krunya menaiki Boeing 737 di Zurich pada hari Rabu setelah satu setengah hari menghadiri pertemuan di Forum Ekonomi Dunia di Davos. Namun, pesawat tersebut mengalami masalah, yang memaksa semua orang untuk turun.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken turun dari pesawat setelah tiba di Bandara Internasional Cheddi Jagan untuk kunjungan resmi ke Georgetown, Guyana, pada Juli 2023. Foto: AFP
Pesawat lain yang lebih kecil akan membawa Bapak Blinken kembali ke Washington. Juru bicara Departemen Luar Negeri, Matt Miller, mengatakan pada hari Rabu bahwa Boeing 737 tersebut mengalami masalah mekanis. Ia mengatakan Bapak Blinken masih diperkirakan akan kembali ke Washington pada Rabu malam.
Ini adalah pukulan terbaru bagi reputasi Boeing. Pada tanggal 5 Januari, sebuah Boeing 737 milik Alaska Airlines kehilangan kait di pintu keluar sampingnya saat pesawat terbang di ketinggian 16.000 kaki, meninggalkan lubang menganga di sisi pesawat.
Untungnya, tidak ada orang yang duduk di dekat lubang tersebut, sehingga tidak ada yang terluka parah. Namun, insiden tersebut menyebabkan semua pesawat 737 Max 9 di-grounded agar pihak berwenang dapat memeriksa kemungkinan cacat perakitan dan baut yang longgar atau hilang.
Meskipun penyebab kecelakaan itu masih dalam penyelidikan, CEO Boeing Dave Calhoun telah mengakui bahwa "kesalahan" Boeing menyebabkan insiden tersebut.
Pesawat Alaska Air merupakan versi 737 yang lebih baru daripada pesawat yang seharusnya diterbangkan oleh Bapak Blinken. Pesawat 737 yang ditumpangi Bapak Blinken adalah model lama yang dimodifikasi untuk keperluan militer. Versi terbarunya, 737 Max, telah mengalami masalah serius jauh sebelum insiden Alaska Air bulan ini.
Dua kecelakaan 737 Max, pada tahun 2018 di Indonesia dan awal tahun 2019 di Ethiopia, menewaskan seluruh 346 orang di dalamnya dan menyebabkan pesawat tersebut dilarang terbang selama 20 bulan sementara Boeing berupaya memperbaiki cacat desain yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Namun, pesawat ini mengalami masalah kualitas lain sejak kembali beroperasi menyusul insiden Alaska Air. Pada bulan Desember, Boeing meminta maskapai untuk memeriksa semua pesawat 737 Max mereka untuk kemungkinan adanya baut longgar pada sistem kemudi, yang krusial untuk mengendalikan pesawat di udara, setelah sebuah maskapai menemukan potensi masalah pada komponen penting pada dua pesawat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Boeing juga mengalami masalah kualitas yang menyebabkan penangguhan pengiriman pesawat 787 Dreamliner-nya. Selain itu, pesawat 777-nya juga ditangguhkan sementara karena kerusakan mesin, yang menyebabkan puing-puing berjatuhan di tengah penerbangan di negara bagian Colorado, AS.
Mai Anh (menurut CNN)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)