Karena bertahun-tahun memiliki payudara yang luar biasa besar tanpa memeriksakan diri ke dokter, baru-baru ini seorang pria berusia 52 tahun (di Hanoi ) merasa tidak nyaman, yang sangat memengaruhi psikologinya, sehingga ia memutuskan untuk menemui dokter.
Di rumah sakit, dokter menemukan pertumbuhan jaringan payudara melalui USG dan mendiagnosisnya dengan ginekomastia. Dokter juga melakukan tes hormon untuk mengevaluasi kelainan tersebut.
Setelah konsultasi, pria tersebut menjalani operasi untuk memperbaiki kondisinya, yang berlangsung selama 30 menit. Saat ini, kondisi kesehatan pasien stabil setelah operasi.
Dokter dan tim bedah untuk pasien. (Foto: BSCC)
Menurut Dr. Nguyen Minh Nghia, Kepala Departemen Bedah Kosmetik, Rumah Sakit Umum Hoe Nhai (Hanoi), ginekomastia adalah peningkatan jumlah jaringan payudara pada pria, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan testosteron. Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau kedua sisi payudara, terkadang tidak merata.
Ketika menderita penyakit ini, pria mungkin mengalami beberapa gejala seperti payudara lebih besar dari biasanya; nyeri dada (umum terjadi pada remaja)...
Menurut Dr. Nghia, beberapa obat dapat menyebabkan ginekomastia, seperti: Penggunaan steroid anabolik umum terjadi pada beberapa atlet. Beberapa herbal telah terbukti berhubungan dengan penyakit ini, seperti minyak lavender dan minyak pohon teh yang mengandung unsur mirip estrogen dan anti-androgen lemah, Tribulus terrestris yang mengandung zat obat yang digunakan untuk menggantikan androgen anabolik, atau Dong-quai atau Angelica varsinensis yang mengobati gangguan ginekologi dan mengandung fitoestrogen...
Ginekomastia biasanya jinak dan dapat terjadi pada satu atau kedua sisi payudara, terkadang tidak merata. Pada sebagian besar kasus, selama masa pubertas, jaringan payudara yang membesar dapat menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 6 bulan hingga 2 tahun. Namun, pembesaran payudara yang tidak normal menyebabkan rasa rendah diri dan citra tubuh yang menurun secara psikologis pada pria.
Penanganan untuk kondisi ini meliputi pengobatan hormonal, terapi penggantian testosteron, dan operasi. "Operasi biasanya dilakukan melalui sayatan di sekitar areola, yang membantu meningkatkan estetika, mempercepat pemulihan pascaoperasi, mengurangi rasa sakit, dan memungkinkan pasien untuk pulang lebih awal," ujar Dr. Nghia.
Para ahli juga menyarankan, bila timbul gejala-gejala yang tidak lazim, pasien sebaiknya mendatangi fasilitas medis spesialis agar dapat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, dan pengobatan tepat waktu.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/nguoi-dan-ong-mac-benh-nu-hoa-tuyen-vu-ar904049.html






Komentar (0)