Desa Dinh Son 1, Komune Huu Kiem (Ky Son) merupakan permukiman yang telah lama berdiri dan dihuni lebih dari 100 rumah tangga Khmu. Sebelumnya, masyarakat Khmu di sini hidup dalam kemiskinan, perekonomian mereka terutama bergantung pada pertanian tebang-bakar, dan swasembada. Foto: Dao Tho Masyarakat Khmu memiliki tradisi menenun. Barang-barang yang mereka buat di masa lalu hanya untuk kebutuhan keluarga. Bapak Lu Van Lien (63 tahun) berkata: Anak laki-laki Khmu di desa ini terlahir dengan bakat menenun. Mereka hanya perlu melihat orang dewasa menenun dan mereka bisa mulai bekerja setelah beberapa hari. Saat ini, terdapat 30 rumah tangga di desa ini yang berkecimpung dalam menenun, dan hasil tenunan mereka dijual di mana-mana, sehingga secara bertahap mengentaskan kemiskinan. Foto: Dao Tho Produk yang dibuat oleh penduduk setempat sebagian besar berupa nampan rotan dan kursi rotan. Bahan bakunya diambil dari sumber-sumber yang tersedia di hutan. Setelah dibawa pulang, bahan-bahan tersebut harus dikeringkan agar awet. "Selain ditenun dengan indah, produk ini juga harus awet. Agar awet, sebelum ditenun, produk harus dikeringkan di bawah sinar matahari yang cukup agar serat rotan dan bambu menjadi lentur," ujar Bapak Lu Van Duc. Foto: Dao Tho Sebagian besar penduduk Desa Dinh Son 1 masih mempertahankan cara tradisional pembuatan rotan. Proses anyamannya harus dilakukan dengan teliti dan terampil. Rata-rata, dibutuhkan waktu 3-5 hari bagi setiap pengrajin terampil untuk menyelesaikan satu nampan rotan. Nampan, baik besar maupun kecil, dijual dengan harga 600.000 hingga jutaan VND. Foto: Dao Tho Bapak Lu Van Van di Desa Dinh Son 1 telah menekuni profesi ini selama lebih dari 40 tahun. Beliau dianggap sebagai perajin kursi rotan terbaik di desa tersebut. Menurut Bapak Van, pemilihan rotan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan kursi yang kokoh dan tahan lama. Rotan kecil mudah ditekuk tetapi tidak terlalu awet. Rotan besar keras dan sulit ditekuk, tetapi sebaliknya, tahan rayap, sehingga kursi dapat digunakan hingga puluhan tahun. Foto: Dao Tho Setelah selesai, produk-produk tersebut diletakkan di dapur dan dikeringkan dalam waktu yang lama. Panas dari asap membuat nampan dan kursi memiliki warna kuning yang indah dan lebih awet. "Setiap bulan, saya menghasilkan sekitar 5 juta VND dari menenun, jauh lebih tinggi daripada dari bertani. Itulah sebabnya keluarga saya bisa keluar dari kemiskinan," kata Ibu Luong Thi Que. Foto: Dao Tho Anak-anak Khmu menyaksikan orang dewasa menenun. Foto: Dao Tho Produk-produk rakyat dijual di pusat-pusat kecamatan dan distrik. Bapak La Van Ha, Ketua Komite Rakyat Kecamatan Huu Kiem, mengatakan: Berkat profesi ini, Desa Dinh Son 1 perlahan-lahan terlepas dari kemiskinan, dan saat ini seluruh desa tidak memiliki rumah tangga miskin. Kecamatan ini menggunakan modal dari proyek pengembangan produksi sesuai Resolusi 88/2019/QH14 untuk membeli mesin pembelah dan serut rotan, dengan total modal 100 juta VND. Mesin-mesin tersebut diperkirakan akan tersedia pada tahun 2023. Setelah investasi dan penggunaannya selesai, kecamatan ini akan membangun desa kerajinan untuk pengembangan lebih lanjut. Foto: Dao Tho
Komentar (0)