Salah satu poin baru yang paling menonjol adalah izin bagi karyawan untuk melakukan pembayaran sekaligus hingga 6 bulan iuran asuransi sosial wajib agar memenuhi syarat pensiun. Dengan demikian, karyawan yang memenuhi syarat usia pensiun tetapi memiliki minimal 6 bulan iuran asuransi sosial wajib agar memenuhi syarat pensiun dapat tetap melakukan pembayaran sekaligus untuk bulan-bulan yang hilang dengan jumlah pembayaran bulanan yang sama dengan total pembayaran karyawan dan pemberi kerja sebelum karyawan tersebut meninggalkan pekerjaan kepada dana pensiun dan kematian.

Berdasarkan peraturan lama, pekerja yang tidak memiliki masa iuran wajib akan dipaksa untuk terus bekerja agar dapat membayar iuran setahun penuh. Dengan mengizinkan pekerja untuk membayar iuran wajib asuransi sosial selama 6 bulan sekaligus agar memenuhi syarat untuk mendapatkan pensiun, kondisi yang lebih menguntungkan bagi pekerja akan tercipta, menunjukkan semangat kemanusiaan, fleksibilitas, dan kesesuaian dengan kepraktisan kebijakan tersebut.
Bersamaan dengan itu, surat edaran ini juga memandu cara menghitung tunjangan cuti sakit bagi karyawan dengan perubahan penting.
Berdasarkan peraturan sebelumnya, tunjangan cuti sakit dihitung sebesar 75% dari gaji untuk iuran jaminan sosial pada bulan sebelum cuti. Untuk cuti panjang, tarif 65%, 55%, dan 50% diterapkan tergantung pada jumlah tahun iuran jaminan sosial. Berdasarkan surat edaran yang baru, besaran tunjangan selalu diterapkan berdasarkan stratifikasi berdasarkan lama iuran jaminan sosial, dengan rincian sebagai berikut: 65% jika iuran 30 tahun atau lebih, 55% jika iuran 15 tahun hingga kurang dari 30 tahun, dan 50% jika iuran kurang dari 15 tahun.
Sumber: https://baolaocai.vn/nguoi-lao-dong-duoc-dong-bu-bao-hiem-xa-hoi-de-huong-luong-huu-post648766.html
Komentar (0)