GĐXH - Pasien didiagnosis dengan infark miokard non-elevasi ST dengan banyak penyakit yang mendasarinya termasuk: hipertensi, hiperlipidemia, diabetes tipe 2, dan refluks gastroesofageal.
Menurut informasi dari Rumah Sakit Umum Hung Vuong, baru-baru ini, dokter di sana berhasil merawat seorang pasien wanita berusia 75 tahun yang dirawat di rumah sakit dengan nyeri dada hebat. Pasien tersebut didiagnosis menderita infark miokard tanpa elevasi ST dengan berbagai penyakit penyerta, termasuk: tekanan darah tinggi, lemak darah tinggi, diabetes tipe 2, dan refluks gastroesofageal.

Setelah intervensi, gejala nyeri dada mereda dan tanda-tanda vital stabil. Foto: BVCC
Setelah masuk rumah sakit, pasien menjalani angiografi koroner perkutan untuk menentukan status obstruksi dan aterosklerosis. Hasil menunjukkan bahwa pasien memiliki lesi di ketiga cabang arteri koroner dengan derajat yang berbeda-beda:
- Arteri koroner utama kiri (LM): stenosis 30%.
- LAD: stenosis 40-50% pada segmen proksimal, 40% pada segmen tengah dan distal, dengan banyak kalsifikasi.
- Arteri sirkumfleks (LCx): stenosis 60% pada segmen proksimal dan stenosis parah hingga 99% pada segmen distal pada percabangan, dengan kalsifikasi yang luas.
- Arteri distal posterior (PDA): stenosis 60%.
Setelah konsultasi yang cermat dan pertimbangan kondisi medis pasien, Dr. Peter dan rekan-rekannya memutuskan untuk melakukan intervensi pemasangan stent pada arteri LCx proksimal (LCx(d)), tempat terjadinya stenosis yang parah dan berbahaya. Prosedur ini membantu memulihkan aliran darah ke otot jantung iskemik, mencegah risiko infark miokard berulang.
Proses pemasangan stent berjalan lancar dengan hasil rekanalisasi yang sangat baik. Tim medis bekerja dengan penuh dedikasi dan kehati-hatian untuk memastikan keamanan dan efektivitas intervensi.
Setelah intervensi, kondisi pasien membaik secara signifikan. Gejala nyeri dada berkurang, dan tanda-tanda vital stabil. Pasien kini telah dipindahkan ke Departemen Kardiologi untuk pemantauan dan perawatan lebih lanjut, sekaligus menyesuaikan faktor risiko kardiovaskular seperti tekanan darah, gula darah, dan kontrol lipid darah.
[iklan_2]
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/nguoi-phu-nu-o-phu-tho-bi-nhoi-mau-co-tim-cap-co-tien-su-mac-4-benh-ly-nay-172241104101923976.htm






Komentar (0)