Komite Rakyat Provinsi Kon Tum baru saja mengeluarkan dokumen yang memerintahkan Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan untuk memeriksa dan menangani informasi tentang situasi keterlambatan Perusahaan Saham Gabungan Gula Kon Tum dalam membeli tebu dari masyarakat.
Menurut statistik, masih terdapat lebih dari 350 hektar tebu yang telah melewati jadwal panen, tetapi petani tebu belum dapat memanen karena Perusahaan Gabungan Gula Kon Tum belum mengizinkan impor tebu ke pabrik. Sesuai jadwal musiman, panen tebu dilakukan bersamaan sebelum Tahun Baru Imlek.
Namun, hingga akhir Februari 2024, baru sekitar 55% dari luas lahan tebu yang memenuhi syarat di Kota Kon Tum yang telah dipanen, sehingga membuat para petani tebu sangat khawatir. Komite Rakyat Kota Kon Tum juga bekerja sama dengan Perusahaan Saham Gabungan Gula Kon Tum untuk menemukan solusi yang cepat dan tepat waktu, guna memastikan hak dan kepentingan para petani tebu di wilayah tersebut.
Menurut Bapak Nguyen Huu Quang - Wakil Direktur Jenderal Perusahaan Saham Gabungan Gula Kon Tum, karena perlunya perbaikan dan peningkatan peralatan baru agar dapat beroperasi secara efektif, proses pengepresan tebu untuk tahun panen 2023-2024 terlambat 20 hari dari jadwal.
Area bahan baku Perusahaan mencakup lebih dari 60% tebu muda dan tanah aluvial di sepanjang sungai dan anak sungai, dataran rendah dan semi-tergenang, serta lebih dari 70% merupakan varietas tebu dengan pematangan sedang dan sedang-akhir. Varietas tebu ini jarang berbunga atau berbunga sangat sedikit, sehingga kualitas tebu tidak akan terpengaruh.
Perusahaan telah mengatur pembelian tebu dari petani sejak awal musim produksi, mengatur pemotongan area tebu yang sudah matang terlebih dahulu, panen terlebih dahulu, pemotongan tebu muda terlebih dahulu, pemotongan tebu yang tinggi terlebih dahulu, dan pemotongan tebu yang rendah kemudian. Saat ini, perusahaan telah mengeluarkan kebijakan untuk mendukung biaya tambahan untuk area dan hasil tebu mentah yang dipotong setelah Tet, dengan tingkat dukungan sebesar 20.000 VND/ton tebu bersih.
Pabrik telah beroperasi secara stabil, pekerjaan pembelian juga telah memenuhi kebutuhan pemotongan petani di provinsi Kon Tum dan diharapkan pada akhir Maret 2024, Perusahaan akan membeli semua hasil tebu di provinsi tersebut.
Provinsi Kon Tum saat ini memiliki sekitar 1.219 hektar lahan tebu. Provinsi ini memiliki kebijakan untuk mengembangkan lahan tebu mentah menjadi sekitar 2.000 hektar pada tahun panen 2023-2024. Kota Kon Tum merupakan wilayah dengan lahan tebu terluas di Provinsi Kon Tum, dengan lebih dari 832 hektar lahan tebu yang siap panen.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)