Hari ini (20 Desember), otoritas Jepang melakukan inspeksi terhadap pangkalan militer AS di Tokyo setelah menerima informasi bahwa telah terjadi kebocoran bahan kimia di sana, menurut AFP mengutip juru bicara pemerintah setempat.
Pesawat angkut militer AS di Pangkalan Udara Yokota
Inspeksi Pangkalan Udara Yokota dilakukan oleh Jepang menyusul pengumuman dari AS dua bulan lalu tentang kebocoran bahan kimia, khususnya PFOS, sekelompok bahan kimia buatan manusia yang terdaftar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai "kemungkinan karsinogenik bagi manusia."
PFOS merupakan bagian dari kelompok bahan kimia yang lebih besar yang disebut PFAS, terkadang disebut "bahan kimia selamanya" karena tidak mudah terurai.
Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Fumitoshi Sato mengatakan hari ini, 20 Desember, bahwa militer AS memberi tahu pemerintah Tokyo pada bulan Oktober tentang kebocoran air yang mengandung PFOS di area Pangkalan Udara Yokota setelah latihan pencegahan dan pemadaman kebakaran.
"Inspeksi dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran warga setempat, dan kami akan terus bekerja sama dengan pihak AS terkait masalah ini," AFP mengutip pernyataan Sato.
Tim inspeksi tersebut melibatkan pejabat dari Kementerian Pertahanan Jepang dan Pemerintah Metropolitan Tokyo. Pangkalan Udara Yokota belum menanggapi informasi di atas.
Di masa lalu, opini publik Jepang mengeluhkan kehadiran militer AS di negara tersebut, mulai dari masalah kebisingan hingga polusi dan kecelakaan helikopter.
Keluhan ini khususnya terlihat jelas di Okinawa, tempat pangkalan militer AS berada.
Minggu lalu, AS mulai memindahkan ribuan Marinir dari pangkalan mereka di Okinawa ke Guam di Pasifik, dengan gelombang pertama sekitar 100 tentara akan tiba pada tahun 2025.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/nhat-ban-kiem-tra-can-cu-quan-su-my-sau-tin-ro-ri-hoa-chat-185241220112534287.htm






Komentar (0)