Banyak misteri menyelimuti kuburan massal terbesar di Gaza, wilayah yang pernah diduduki oleh Israel.

Menyusul penarikan pasukan Israel pada awal April, lebih dari 400 jenazah ditemukan di berbagai kuburan di dekat Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, dan di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, menurut Otoritas Sipil Palestina (PNA).

Menyusul insiden ini, Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menyebutnya sebagai peristiwa yang mengejutkan dan menyerukan penyelidikan. Amerika Serikat juga mendesak Israel untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang insiden tersebut.

Menurut Pertahanan Sipil Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 400 jenazah ditemukan di kuburan massal yang mengelilingi dua rumah sakit di Gaza. (Foto: Bloomberg)

Pihak Israel sendiri telah menolak klaim Otoritas Palestina, menegaskan bahwa tuduhan bahwa Pasukan Pertahanan Israel menguburkan jenazah di kuburan massal adalah "tidak berdasar".

Menurut analisis yang dilakukan oleh para peneliti di Oregon State University dan CUNY Graduate Center, sekitar 56% bangunan di Jalur Gaza mengalami kerusakan, termasuk banyak rumah sakit besar. Israel menghadapi kritik internasional atas serangan terhadap fasilitas medis, dengan mengatakan bahwa Hamas menggunakan rumah sakit sebagai pusat komando.

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa lebih dari 34.000 warga Palestina tewas dalam pertempuran Israel-Hamas setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Selain itu, sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas, dan lebih dari 200 diculik.

Kompleks Medis Nasser

Mengutip Organisasi Pertahanan Sipil Palestina, setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit Nasser di Khan Younis pada 7 April, kuburan massal ditemukan pada 21 April di halaman rumah sakit yang berisi setidaknya 324 jenazah, jumlah yang kemudian ditingkatkan menjadi 392 dalam konferensi pers.

Jenazah-jenazah tersebut ditemukan dari sebuah kuburan massal di kompleks Rumah Sakit Nasser pada tanggal 21 April. (Foto: Bloomberg)

Ravina Shamdasni, juru bicara Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa laporan dari badan Pertahanan Sipil Palestina menunjukkan bahwa jenazah yang ditemukan di kuburan massal tersebut termasuk orang lanjut usia dan perempuan. Beberapa ditemukan telanjang dan terikat, menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kejahatan perang.

Shamdasani mengatakan, " Fakta bahwa beberapa jenazah ditemukan dengan tangan terikat menunjukkan pelanggaran serius terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional, dan hal-hal ini perlu diselidiki lebih lanjut."

Rumah Sakit Al-Shifa

Tentara Israel pertama kali menyerang Al-Shifa, rumah sakit utama Kota Gaza, pada November 2023 dan menemukan pusat komando Hamas dengan terowongan yang terletak di bawahnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa pasukan militer Israel mundur dari Rumah Sakit Al-Shifa pada tanggal 1 April. Setidaknya 381 jenazah ditemukan di area sekitar rumah sakit tersebut awal bulan ini. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 30 jenazah tambahan ditemukan di halaman rumah sakit, beberapa di antaranya terkubur di bawah tumpukan sampah pada pertengahan November.

Mayat-mayat tersebut ditemukan di halaman Rumah Sakit Al-Shifa pada tanggal 16 April. (Foto: Bloomberg)

Baru-baru ini, Presiden Biden menandatangani paket bantuan AS yang akan memberikan Israel bantuan militer sebesar $14,1 miliar. Paket tersebut juga mencakup tambahan dana sebesar $9,5 miliar untuk bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di zona konflik, termasuk di Gaza dan Ukraina.

Sumber: https://congthuong.vn/nhieu-bi-an-xoay-quanh-ngoi-mo-tap-the-lon-nhat-tai-gaza-noi-isarel-tung-chiem-giu-317321.html