Upacara tertinggi yang diperuntukkan bagi kepala pemerintahan.
Upacara penyambutan diadakan secara khidmat di Gedung Parlemen di Wellington, ibu kota negara, dengan protokol tertinggi yang diperuntukkan bagi kepala pemerintahan asing dalam kunjungan resmi ke Selandia Baru, termasuk ritual penyambutan khusus dalam tradisi masyarakat Maori.
Kepala suku Maori (Kaikorero) dan kepala suku Kaikaranga (Kepala Upacara) menyambut dan mengundang Perdana Menteri dan istrinya ke daerah tersebut untuk upacara penyambutan.
Upacara penyambutan resmi tersebut mencakup ritual tradisional Maori untuk menyambut tamu-tamu terhormat (Foto: VGP/Nhat Bac).
Seorang prajurit Maori mengacungkan senjatanya untuk menyambut para tamu, kemudian meletakkan pisau kayu di tanah di depan Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan istrinya. Perdana Menteri menerima pisau itu dan memegangnya sepanjang upacara. Sambil mengambil pisau kayu itu, Perdana Menteri terus menatap prajurit Maori tersebut.
Setelah ketua tim Kaikaranga memberikan berkat dan doa, para seniman Maori menampilkan tarian tradisional; kemudian, Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan istrinya melakukan upacara Hongi (menyentuh hidung), yang mengakhiri upacara penyambutan tradisional.
Komandan angkatan bersenjata Selandia Baru menyambut Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan istrinya di podium kehormatan.
Saat Perdana Menteri melangkah ke podium kehormatan, band militer memainkan lagu kebangsaan Vietnam, bendera Vietnam dikibarkan, dan 19 tembakan meriam menggema sebagai sambutan kepada Perdana Menteri, istrinya, dan delegasi tingkat tinggi Vietnam. Komandan pasukan kehormatan militer Selandia Baru mengundang Perdana Menteri Vietnam untuk meninjau barisan kehormatan; kemudian lagu kebangsaan Vietnam dimainkan sekali lagi, mengakhiri upacara penyambutan.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan istrinya melakukan kunjungan resmi ke Selandia Baru pada tanggal 10-11 Maret. Setelah upacara penyambutan, kedua Perdana Menteri mengadakan pembicaraan; menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama; dan bertemu dengan pers untuk mengumumkan hasil pembicaraan.
Mengapa masyarakat Maori memiliki ritual tradisional untuk menyambut tamu kehormatan?
Alasan upacara penyambutan tersebut mencakup ritual tradisional Maori adalah karena suku Maori adalah penduduk pertama yang menetap dan mendiami Selandia Baru; mereka mencakup 15,1% dari total populasi. Selain bahasa Inggris, bahasa Maori banyak digunakan di Selandia Baru.
Salah satu ciri paling mudah dikenali dari suku Maori adalah praktik mentato pola di wajah mereka menggunakan pisau yang terbuat dari tulang yang diasah, gigi hiu, atau batu.
Mereka percaya tato ini membuat pria lebih kuat dan lebih garang dalam pertempuran, serta lebih menarik bagi wanita.
Suku Maori memiliki kebiasaan salam yang unik yang disebut "Hongi." Kebiasaan ini melibatkan menggosokkan hidung bersama-sama dan mengakhiri salam dengan jabat tangan. Gerakan ini melambangkan berbagi napas kehidupan.
Pakaian juga merupakan salah satu daya tarik budaya Maori, yang terutama terbuat dari bahan tumbuhan, bulu burung, dan kulit binatang. Biasanya, wanita mengenakan gaun panjang yang terbuat dari kulit binatang, sedangkan pria mengenakan jubah dengan cawat atau rok kulit. Persiapan bahan dan penyelesaian proses pembuatan pakaian dapat memakan waktu beberapa bulan.
Berikut beberapa foto dari upacara penyambutan istimewa tersebut:
Kepala suku Maori (Kaikorero) dan Kepala Suku Kaikaranga (Kepala Upacara) menyambut dan mengundang Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan istrinya ke daerah tersebut untuk upacara penyambutan (Foto: VGP/Nhat Bac).
Para prajurit Maori menari dengan senjata untuk menyambut tamu (Foto: VGP/Nhat Bac).
Perdana Menteri Selandia Baru dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh melakukan upacara Hongi (berciuman hidung) selama ritual penyambutan (Foto: VGP/Nhat Bac).
Perdana Menteri Pham Minh Chinh menerima pisau tersebut dan memegangnya sepanjang upacara (Foto: VGP/Nhat Bac).
Kapten Pasukan Kehormatan Angkatan Darat Selandia Baru mengundang Perdana Menteri Vietnam untuk meninjau barisan kehormatan (Foto: VGP/Nhat Bac).
Kedua Perdana Menteri dan istri mereka berpose untuk foto kenangan (Foto: VGP/Nhat Bac).
Sumber







Komentar (0)