Buku pertama Tran Cong Danh adalah kumpulan cerita pendek berjudul Paris, musim-musim cinta, sebagai penanda masa studinya di Prancis. Melalui 8 cerita pendek, ia menghadirkan sudut pandang yang simpatik kepada para pembaca, berbagi suka duka, kebahagiaan, dan penderitaan yang dialami para mahasiswa Vietnam yang belajar di Prancis.
Seperti pengakuan seorang tokoh dalam cerita: "Di ibu kota cinta, kami masih harus bergegas mencari nafkah, di antara tumpukan pekerjaan rumah di kelas dan kerinduan tak berujung akan keluarga dan sahabat di tanah air."
Setelah belajar di Prancis, Tran Cong Danh memutuskan untuk kembali ke Vietnam untuk mengajar dan bekerja di sektor keuangan. Buku "Is Money Bad?" merupakan hasil dari pengalaman lebih dari 10 tahun yang ia peroleh setelah kembali bekerja di Vietnam. Buku ini memberikan keterampilan penting dan penting bagi banyak orang, terutama kaum muda saat ini. Keterampilan tersebut adalah pengelolaan keuangan pribadi dan jalan menuju kebahagiaan finansial.

Diluncurkan dengan buku yang murni sastra, banyak orang terkejut ketika Tran Cong Danh kembali dengan buku Is Money Bad?. Menurut Tran Cong Danh, menulis telah menjadi hasratnya sejak SMA. Setelah belajar di luar negeri, selain menulis esai, ia juga rutin menulis blog sebagai cara untuk meredakan rasa rindu, dan di saat yang sama, ia ingin berbagi berbagai aspek kehidupan, pekerjaan, pengetahuan, dan pengalaman hidupnya dengan para pembaca.
"Itulah sebabnya, sejak buku pertama, saya memilih tema sastra untuk berbagi kisah hidup saya selama belajar di Prancis dengan cara yang paling lembut. Buku kedua ini juga merupakan sebuah kisah setelah lebih dari 10 tahun bekerja di sektor keuangan," ujar Tran Cong Danh.
Tran Cong Danh mengaku, melalui buku ini, ia berharap generasi muda dapat membangun pola pikir, sikap, kebiasaan dan tindakan yang tepat terhadap uang, sehingga senantiasa berjalan beriringan dan menjadi keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan.
Paris, musim-musim cinta, dan "Apakah uang itu buruk?" menampilkan halaman-halaman buku Tran Cong Danh yang penuh warna dengan jalinan fiksi dan nonfiksi. Tak berhenti di situ, Tran Cong Danh juga saat ini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Penghubung Warisan Budaya Teh Vietnam (di bawah Asosiasi Warisan Budaya Kota Ho Chi Minh). Ini merupakan informasi yang mengejutkan sekaligus sebuah janji akan sebuah buku tentang hobi minum teh Vietnam yang akan ia kirimkan kepada para pembacanya dalam waktu dekat.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/nhung-trang-sach-day-mau-sac-cua-tran-cong-danh-post799536.html
Komentar (0)