Syarat-syarat pengalihan kepemilikan buku merah
Pasal 188 Undang-Undang Agraria Tahun 2013 mengatur syarat-syarat pelaksanaan hak guna usaha, ...
Pasal 188. Syarat-syarat pelaksanaan hak guna usaha, ...
1. Pengguna tanah berhak melaksanakan hak untuk mengalihfungsikan, mengalihkan, menyewakan, menyewakan kembali, mewarisi, menghibahkan, menggadaikan hak guna usaha atas tanah, dan menyetor modal dengan menggunakan hak guna usaha atas tanah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Memiliki Surat Keterangan, kecuali dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186 ayat 3 dan dalam hal pewarisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 168 ayat 1 Undang-Undang ini;
b) Tanah yang tidak sengketa;
c) Hak guna usaha atas tanah tidak dapat disita untuk menjamin dilaksanakannya putusan pengadilan;
d) Selama masa pemanfaatan lahan.
2. Selain syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal ini, dalam melaksanakan hak mengalihfungsikan, mengalihkan, menyewakan, menyewakan kembali, mewariskan, menghibahkan, menggadaikan, dan menyetor modal atas tanah hak guna usaha, pengguna tanah juga wajib memenuhi syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Pasal 190, Pasal 191, Pasal 192, Pasal 193, dan Pasal 194 Undang-Undang ini.
3. Konversi, pengalihan, sewa, subsewa, pewarisan, hibah, hipotek hak guna usaha atas tanah, dan penyertaan modal yang menggunakan hak guna usaha atas tanah wajib didaftarkan pada instansi pertanahan dan mulai berlaku sejak saat pendaftaran dalam daftar tanah.
Kasus dimana kepemilikan buku merah tidak dapat dialihkan
Berdasarkan ketentuan-ketentuan pengalihan buku merah di atas, maka tanah dalam hal-hal berikut tidak diperkenankan untuk dialihkan:
- Tanah dalam sengketa namun belum ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;
- Tanah disita untuk memastikan pelaksanaan putusan;
- Tanah telah kadaluarsa.
Selain itu, apabila pengguna tanah (penjual atau pemberi hibah) memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Pasal 188 Undang-Undang Pertanahan Tahun 2013, tetapi pembeli atau penerima hibah tidak diperbolehkan membeli atau menerima hak guna tanah sebagai hibah, maka Buku Merah tidak dapat dialihkan. Dengan kata lain, pengalihan kepemilikan atas tanah ini dilarang.
Menurut Pasal 191 Undang-Undang Agraria Tahun 2013, terdapat 4 hal hak guna tanah tidak dapat diterima, dipindahtangankan, dan dihibahkan.
1. Organisasi, rumah tangga, perseorangan, masyarakat pemukiman, lembaga keagamaan, warga negara Vietnam yang berdomisili di luar negeri, dan badan usaha dengan penanaman modal asing tidak diperkenankan menerima pengalihan atau hibah hak guna tanah apabila undang-undang tidak memperbolehkan pengalihan atau hibah hak guna tanah tersebut.
2. Badan usaha dilarang menerima pengalihan hak guna tanah untuk pertanahan padi, tanah hutan lindung, dan tanah hutan khusus dari rumah tangga dan perseorangan, kecuali apabila terjadi perubahan peruntukan tanah berdasarkan rencana tata ruang dan rencana tata ruang yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang.
3. Rumah tangga dan individu yang tidak terlibat langsung dalam produksi pertanian tidak diperkenankan menerima pengalihan atau hibah hak guna lahan untuk budidaya padi.
4. Rumah tangga dan individu tidak diperbolehkan menerima pengalihan atau hibah hak guna tanah untuk tanah pemukiman atau tanah pertanian di hutan lindung, kawasan lindung ketat, atau kawasan pemulihan ekologi di hutan khusus jika mereka tidak tinggal di hutan lindung atau hutan khusus tersebut.
Dengan demikian, apabila pembeli atau penerima hak guna usaha tanah termasuk dalam salah satu dari keempat kasus di atas, maka pengalihan Buku Merah tidak diperbolehkan, sekalipun penjual atau penerima hak guna usaha memenuhi syarat.
Selain itu, Pasal 192 UUPA juga mengatur hal-hal yang dilakukan oleh rumah tangga atau perseorangan dalam melakukan pengalihan atau hibah hak guna usaha atas tanah dengan ketentuan sebagai berikut:
- Rumah tangga dan individu yang tinggal di kawasan lindung ketat dan kawasan pemulihan ekologi hutan khusus namun belum dapat pindah dari kawasan tersebut:
Hak untuk memanfaatkan lahan pemukiman dan lahan hutan yang dipadukan dengan produksi pertanian, kehutanan, dan akuakultur hanya dapat dipindahtangankan atau dihibahkan kepada rumah tangga dan perorangan yang tinggal di wilayah tersebut.
- Rumah tangga dan individu yang diberikan tanah tempat tinggal atau tanah pertanian di kawasan hutan lindung oleh Negara harus:
Hak pemanfaatan tanah pemukiman dan tanah pertanian hanya dapat dipindahtangankan atau dihibahkan kepada rumah tangga dan perorangan yang bermukim di kawasan hutan lindung tersebut.
- Rumah tangga dan individu yang merupakan etnis minoritas yang menggunakan tanah yang dialokasikan oleh Negara berdasarkan kebijakan dukungan Negara:
Hak guna tanah dapat dialihkan atau dihibahkan setelah 10 tahun sejak tanggal keputusan alokasi tanah sesuai dengan peraturan Pemerintah .
Biaya transfer buku merah
Sesuai dengan Surat Edaran 111/2013/TT-BTC dan Keputusan 140/2016/ND-CP; Surat Edaran 85/2019/TT-TBC, saat mengalihkan atau menghibahkan real estat, para pihak berkewajiban membayar pajak penghasilan pribadi, biaya pendaftaran, dan biaya penilaian pengajuan sebagaimana ditentukan.
Dengan demikian, pajak penghasilan pribadi terutang = 2% x harga transfer. Biaya pendaftaran = 0,5% x harga transfer. Biaya penilaian dokumen diatur oleh Komite Rakyat provinsi, sehingga tarif pemungutannya berbeda antarprovinsi dan kota.
Minh Hoa (t/h)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)