Anda harus membersihkan kulit dengan air bersih dan menggunakan pelembap segera setelah terkena banjir. (Sumber: VNA) |
Musim hujan tidak hanya menyebabkan kerusakan pada properti dan lingkungan hidup tetapi juga membawa banyak risiko potensial terhadap kesehatan kulit.
Dermatitis kontak akibat air kotor
Ketika kulit terpapar sumber air yang mengandung limbah, bahan kimia, dan mikroorganisme dalam jangka waktu lama, risiko dermatitis kontak meningkat. Kondisi ini seringkali ditandai dengan kemerahan, gatal, pengelupasan, atau bahkan lepuh.
Menurut dokter kulit Dr. Joshua Zeichner (Rumah Sakit Mount Sinai, AS), air banjir sering kali membawa banyak iritan dan bakteri, yang menyebabkan lapisan pelindung kulit melemah dengan cepat.
Ia menganjurkan agar segera mencuci kulit dengan air bersih setelah terpapar dan menggunakan pelembab restoratif.
Infeksi jamur pada kulit
Kelembapan tinggi dan paparan air yang berkepanjangan menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan jamur, terutama di sela-sela jari kaki dan area kulit lain yang sering tergesek. Pasien mungkin mengalami rasa gatal yang hebat, pengelupasan, atau pecah-pecah pada kulit.
Dr. Shari Lipner (Weill Cornell Medical College, AS) menekankan bahwa infeksi jamur setelah banjir sangat umum terjadi dan, jika tidak diobati sejak dini, dapat menyebabkan tukak kulit yang serius.
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Salah satu risiko paling mengkhawatirkan saat mengarungi banjir adalah infeksi kulit, termasuk bakteri Aeromonas atau Streptococcus. Bakteri ini dapat masuk melalui goresan kecil, menyebabkan pembengkakan, nanah, atau bahkan sepsis.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi jaringan lunak setelah bencana alam sering kali berkembang dengan cepat dan memerlukan pemeriksaan dan pengobatan antibiotik yang cepat.
Eksim dan flare-up kulit kronis
Orang dengan kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, atau dermatitis atopik lebih mungkin mengalami kambuh setelah terpapar lingkungan lembap dan tercemar. Para ahli memperingatkan bahwa, selain iritan, stres dan kurangnya perawatan kulit selama banjir juga dapat memperburuk kondisi tersebut.
Rekomendasi perawatan kulit setelah melewati banjir
Dokter internasional menyarankan hal terpenting adalah segera membersihkan kulit setelah terkena air banjir. Dr. Michele Green (Pusat Dermatologi New York, AS) menyarankan untuk mencuci seluruh tubuh dengan sabun lembut dan air bersih, lalu mengeringkannya dengan handuk lembut untuk membatasi pertumbuhan bakteri.
Orang dengan luka terbuka perlu didisinfeksi dengan larutan antiseptik dan ditutup dengan perban sebelum terpapar lingkungan lembap. Selain itu, menjaga kulit tetap kering dengan pakaian bersih, menghindari pakaian lembap dalam waktu lama, dan penggunaan krim pelembap akan membantu kulit mempertahankan lapisan pelindung alaminya.
Jika timbul gejala yang tidak lazim seperti bengkak, kemerahan, keluar cairan, demam, penderitanya perlu segera mendatangi fasilitas medis untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat waktu.
Sumber: https://baoquocte.vn/nhung-van-de-thuong-gap-va-cach-cham-soc-lan-da-sau-khi-tiep-contact-voi-nuoc-ngap-do-mua-lu-329538.html
Komentar (0)