Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Upaya industri penerbangan dunia untuk menjadi “hijau”

Thời ĐạiThời Đại20/09/2023

Mengembangkan teknologi pengurangan emisi; mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, menggantinya secara bertahap dengan bahan bakar berkelanjutan; meneliti model pesawat listrik... adalah upaya industri penerbangan dunia untuk mewujudkan komitmen mencapai Net Zero pada tahun 2050.

Gunakan bahan bakar berkelanjutan

Awal tahun ini, maskapai penerbangan Uni Emirat Arab (UEA), Emirates, menandai langkah besar menuju pencapaian emisi karbon nol bersih pada tahun 2050 dengan penerbangan yang didukung oleh 100% bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).

[keterangan id="attachment_432222" align="aligncenter" width="768"] Emirates berhasil menguji penerbangan yang menggunakan 100% bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Foto: The Aviator[/caption]

Kawasan Teluk memiliki tiga maskapai penerbangan ternama dan berkelas dunia: Etihad dari Abu Dhabi, Emirates dari UEA, dan Qatar Airways dari Qatar. Dari ketiga maskapai tersebut, Etihad telah dinobatkan sebagai maskapai paling ramah lingkungan di dunia selama dua tahun berturut-turut. Etihad telah mengumumkan targetnya untuk mengurangi emisi hingga setengahnya pada tahun 2035 dan menjadi maskapai penerbangan tanpa emisi pada tahun 2050.

Emirates dan Qatar Airways sedang menyusun peta jalan untuk menjadi maskapai penerbangan tanpa emisi pada tahun 2050. Selain itu, badan pengembangan energi terbarukan terkemuka di UEA dan Teluk, Masdar, juga telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Airbus untuk mengembangkan energi bersih bagi industri penerbangan. Khususnya, dalam visi mereka, pesawat masa depan akan dapat beroperasi dengan sumber energi baru seperti Hidrogen atau energi dari udara.

Untuk mendorong bahan bakar penerbangan berkelanjutan, Uni Eropa telah menetapkan target penggunaan bahan bakar SAF sebesar 2% pada tahun 2030 dan 5% pada tahun 2050 berdasarkan perjanjian bersama blok tersebut. Di Asia, maskapai penerbangan besar Jepang seperti Japan Airlines dan All Nippon Airways juga telah mulai menggunakan SAF, sembari menyusun peta jalan untuk mencapai tingkat emisi yang diatur pada tahun 2050.

Pengembangan pesawat listrik

Pada bulan September 2022, model pesawat bertenaga baterai bernama Alice dari produsen Israel, Eviation, berhasil melakukan uji terbang perdananya di Washington (AS). Model pesawat penumpang ini mampu mengangkut beban lebih dari satu ton, setara dengan 9 orang beserta bagasinya, dengan kecepatan maksimum sekitar 480 km/jam. Pesawat ini menggunakan mesin MagniX dan sistem baterai raksasa dari produsen AVL, keduanya dari AS.

CEO Eviation Gregory Davis mengatakan perusahaannya bertujuan untuk mengembangkan baterai yang dapat diisi daya dalam waktu sekitar 35 menit dan bertahan untuk perjalanan singkat satu hingga dua jam.

Sementara itu, perusahaan Inggris Hybrid Air Vehicle juga mengembangkan pesawat listrik Airlander - model pesawat modern yang mengintegrasikan banyak teknologi canggih.

[keterangan id="attachment_432234" align="aligncenter" width="640"] Perusahaan Kendaraan Udara Hibrida sedang mengembangkan pesawat listrik Airlander. Foto: Live Science[/caption]

Menurut produsennya, model pesawat ini memiliki muatan maksimum 10 ton, dapat terbang terus menerus selama 5 hari, memiliki jangkauan hingga 7.400 km, dan ketinggian maksimum 6.000 meter. Model pesawat yang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2026 ini akan beroperasi dalam konfigurasi hibrida, dengan 2 mesin pembakaran internal dan 2 mesin listrik. Pada tahun 2030, Airlander akan sepenuhnya bertenaga listrik.

Bapak Tom Grundy - CEO perusahaan Hybrid Air Vehicle: "Airlander adalah pesawat besar paling efisien di dunia. Dirancang untuk mengangkut 10 ton kargo dan 100 penumpang, pesawat ini dapat mengantarkan barang dan penumpang ini ke tujuan yang tepat. Namun, emisi yang dihasilkan hanya 10% dibandingkan pesawat lain."

Pesawat lain yang bertujuan mencapai emisi nol bersih adalah pesawat hipersonik Overture dari perusahaan rintisan Boom Supersonic. Selain mengurangi waktu terbang, Overture akan dilengkapi sistem peredam kebisingan otomatis pertama di dunia dan beroperasi tanpa pembakaran pendorong daya dorong tambahan.

Hingga saat ini, solusi pengurangan karbon untuk industri penerbangan masih terus diteliti dan dikembangkan. Namun, untuk bergerak menuju dekarbonisasi di salah satu industri penghasil karbon terbesar ini, diperlukan proses yang melibatkan upaya dan kerja sama semua pemangku kepentingan: mulai dari pemerintah, produsen pesawat dan mesin, pemasok SAF, bandara, maskapai penerbangan, hingga lembaga keuangan... Terutama ketika pelanggan harus membayar lebih untuk pariwisata berkelanjutan, yang berarti permintaan perjalanan udara akan menurun, yang bukan merupakan masalah mudah bagi industri penerbangan.

Minh Thai


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang
Video penampilan kostum nasional Yen Nhi mendapat jumlah penonton terbanyak di Miss Grand International

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Hoang Thuy Linh membawakan lagu hitsnya yang telah ditonton ratusan juta kali ke panggung festival dunia

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk