Mengubah bisnis bensin E10 dari dorongan menjadi standarisasi wajib

Dengan pasokan dan harga energi global yang semakin tidak dapat diprediksi, Vietnam membutuhkan solusi untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak bumi dan memperbaiki lingkungan sesuai dengan peta jalan untuk menerapkan komitmen mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Dengan demikian, bensin E10 (dicampur dengan 10% bioetanol dan 90% bensin mineral) telah terbukti memenuhi kedua tujuan ini.

Foto ilustrasi: Tuan Anh/VNA

Baru-baru ini, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan menerbitkan Surat Edaran 50/2025/TT-BCT tertanggal 7 November 2025, yang menetapkan peta jalan penerapan rasio pencampuran biofuel dengan bahan bakar konvensional di Vietnam (Surat Edaran 50). Surat Edaran ini akan menciptakan landasan hukum dan kepercayaan pasar bagi entitas dalam rantai nilai (pencampuran, logistik, ritel, teknik) agar memiliki dasar investasi jangka panjang. Lebih lanjut, mulai 1 Juni 2026, bensin tanpa timbal (sesuai peraturan teknis nasional yang berlaku) wajib dicampur dan diolah menjadi bensin E10 untuk digunakan pada mesin bensin di seluruh negeri. Hal ini dapat dianggap sebagai perubahan signifikan yang strategis dari kebijakan "dorongan" menjadi "standardisasi wajib".

Ibu Nguyen Thuy Hien, Wakil Direktur Departemen Manajemen dan Pengembangan Pasar Domestik, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, mengatakan bahwa ketika Surat Edaran 50 diterbitkan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan juga segera menerbitkan rencana komunikasi dan memberikan informasi komprehensif tentang bensin E10. Bagi pelaku usaha dengan fasilitas dan infrastruktur lengkap, mereka dapat beralih mulai 1 Juni 2026.

"Untuk melaksanakan Surat Edaran 50, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah menyerahkan Surat Edaran kepada Pemerintah yang memandu pencampuran teknis. Secara khusus, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memainkan peran utama dalam membimbing pelaku usaha untuk memastikan pasokan bensin dan minyak selama pelaksanaan, mendukung pelaku usaha dalam perhitungan harga, dan proyek investasi pengembangan energi...", ungkap Ibu Hien.

Terkait konversi bisnis bensin E10, Lektor Kepala, Dr. Van Dinh Son Tho, Universitas Sains dan Teknologi Hanoi , mengatakan bahwa untuk menerapkan kebijakan yang mewajibkan penggunaan bensin E10, perlu dilakukan peninjauan dan inventarisasi untuk mengklasifikasikan secara jelas kendaraan yang kompatibel dengan bensin E5, kendaraan yang kompatibel dengan bensin E10, dan kendaraan yang tidak kompatibel. Atas dasar ini, instansi pemerintah dan pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan dunia usaha untuk meneliti dan menyusun rencana konversi berdasarkan peraturan mekanisme kebijakan.

Menurut analisis Ketua Asosiasi Perminyakan Vietnam, Bui Ngoc Bao, salah satu hal penting adalah mengomunikasikan informasi secara jelas tentang bensin E5 atau E10, terutama standar teknisnya. Konsumen semakin cenderung beralih ke lini produk lain yang berkualitas lebih baik dan lebih ramah lingkungan, dan faktanya, banyak negara di dunia telah beralih menggunakan biofuel E10.

Statistik dari berbagai hasil penelitian yang dipublikasikan menunjukkan bahwa pengurangan emisi siklus hidup bensin E10 membantu mengurangi sekitar 3-7% CO₂, membatasi gas beracun, dan menjadikan udara lebih bersih sesuai dengan target Net Zero. Jika digunakan secara luas, bensin E10 diperkirakan akan menggantikan setara dengan sekitar 1 juta ton bensin/tahun, meningkatkan ketahanan energi proaktif dan berkontribusi pada pengurangan impor bensin.

Berdasarkan catatan aktual di Kota Ho Chi Minh, konsumsi mencapai sekitar 7.000 m3 bensin/hari (2,5 juta ton bensin/tahun) untuk menyediakan bahan bakar bagi 8,5 juta sepeda motor, 1 juta mobil segala jenis, 2.200 bus, 13.300 taksi... Saat ini, Kota Ho Chi Minh berpenduduk sekitar 14 juta jiwa, yang 10 juta jiwa di antaranya menggunakan kendaraan pribadi, sehingga kota ini juga menjadi salah satu kota dengan prioritas utama untuk pemanfaatan biofuel.

Belakangan ini, berbagai departemen seperti Departemen Sains dan Teknologi Kota Ho Chi Minh juga telah berkoordinasi untuk memperkuat komunikasi guna membantu konsumen memahami dengan benar dan merasa aman dalam menggunakan bensin E10. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh, bersama dengan komunitas bisnis, telah mempersiapkan peluncuran massal produk bensin E10, sehingga dalam waktu dekat, mereka akan meningkatkan komunikasi untuk membantu konsumen memahami dan menggunakannya.

Di sisi bisnis, segera setelah Surat Edaran 50 diterbitkan, mereka segera mengembangkan dan menerapkan rencana untuk meningkatkan sistem pencampuran bensin E10 berdasarkan fasilitas pencampuran bensin E5 yang ada. Pekerjaan investasi, konversi tangki, peralatan, dan sistem kontrol otomatis sedang dilakukan secara bersamaan dan diharapkan selesai sebelum 31 Desember 2025, serta memastikan kesiapan pencampuran bensin E10 di seluruh sistem.

Namun, Bapak Nguyen Xuan Thang, Direktur Hai Au Phat Company Limited, mengatakan bahwa perusahaan menginginkan Negara memberikan peta jalan khusus untuk penerapan bensin E10, dari 1 hingga 5 tahun. Biasanya, pada tahun 2026, tarif bisnis bensin E10 hanya akan diterapkan sebesar 20-25% dan sebagian besar dikonversi dari unit yang telah memperdagangkan E5 seperti PVOIL, Petrolimex... Pada periode 2027, tarif bisnis akan diterapkan sebesar 25-35%, untuk mendorong unit yang telah memperdagangkan bensin E5 seperti PVOIL, Petrolimex... untuk mendukung dan mengonversi bisnis E10 bagi para penerima waralaba.

Dari tahun 2028 hingga 2030, tingkat perdagangan bensin E10 dapat ditingkatkan hingga 100% dan perdagangan bensin mineral dapat dihentikan mulai tahun 2030. Bersamaan dengan itu, kementerian dan lembaga terkait harus mengeluarkan peringatan dan rekomendasi terhadap model/generasi kendaraan yang tidak kompatibel dengan penggunaan bensin E10.

Para pelaku usaha lain menunjukkan bahwa Vietnam saat ini memiliki sejumlah pabrik etanol bahan bakar dengan total kapasitas desain lebih dari 500 juta liter/tahun, cukup untuk memenuhi sekitar 70% permintaan campuran E10 pada tahap awal. Namun, agar bensin E10 bukan sekadar uji coba melainkan produk strategis karena biayanya yang rendah dan kesiapannya yang tinggi ketika kondisi yang diperlukan dan cukup terpenuhi untuk dipasarkan, isu penting lainnya adalah perencanaan area bahan baku.

Masalah lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa sebagian besar perusahaan grosir BBM harus menghitung biaya penuh dan memastikan keuntungan bagi perusahaan eceran BBM sebesar 10-15% dibandingkan dengan harga eceran. Karena pada kenyataannya, keuntungan dalam bentuk diskon (komisi) sebesar 3-7% seperti saat ini sangat sulit bagi perusahaan eceran.

Menghadapi situasi ini, dunia usaha merekomendasikan agar Kementerian segera memiliki kebijakan kerangka kerja yang mendukung aspek hukum, teknis, dan keuangan... guna menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi pelaku usaha perminyakan untuk beralih dengan mudah ke bisnis bensin E10. Di saat yang sama, Pemerintah mendorong mekanisme koordinasi antara Pemerintah, ilmuwan, dan petani... untuk menciptakan produk berkualitas guna memastikan ketersediaan bahan baku yang baik untuk produk bensin E10; dan memastikan produsen memiliki akses ke bahan baku domestik yang berkualitas.

Sumber: https://baotintuc.vn/kinh-te/chuyen-doi-kinh-doanh-xang-e10-tu-khuyen-khich-sang-chuan-hoa-bat-buoc-20251203123006032.htm