
Belakangan ini, Partai dan Negara telah mengeluarkan banyak kebijakan dan pedoman baru yang berdampak kuat, yang bertujuan untuk mendorong pembangunan dan terobosan di bidang pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu, peninjauan dan pemutakhiran landasan hukum, politik , dan praktis dalam konteks baru diperlukan untuk melakukan penyesuaian dan penambahan yang tepat dalam pelaksanaan Surat Edaran 29. Isi Surat Edaran yang direvisi dan ditambah bertujuan untuk memastikan pemenuhan persyaratan praktis dalam pengelolaan pembelajaran dan pengajaran tambahan, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pendidikan yang telah diubah dan ditambah; Undang-Undang tentang Organisasi Pemerintahan; Undang-Undang tentang Guru, dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
Berdasarkan Surat Edaran 29, terdapat tiga mata pelajaran yang diperbolehkan untuk diajarkan dan dipelajari secara tambahan di sekolah tanpa memungut biaya pendidikan dari siswa dan hanya diperuntukkan bagi siswa yang mendaftar kelas tambahan per mata pelajaran, yaitu: Siswa yang hasil belajarnya pada semester terakhir dari semester sebelumnya kurang memuaskan; siswa yang dipilih oleh sekolah untuk membina siswa berprestasi; siswa tingkat akhir yang mendaftar secara sukarela untuk ujian ujian masuk dan ujian kelulusan sesuai dengan rencana pendidikan sekolah. Mengenai jumlah jam mengajar tambahan di sekolah, Surat Edaran 29 menetapkan bahwa setiap mata pelajaran dapat diselenggarakan paling lama 2 jam pelajaran/minggu (poin c, klausul 4, Pasal 5).
Dalam proses pelaksanaan Surat Edaran Nomor 29, dengan menerima masukan dan saran dari berbagai pemilih, organisasi, dan perorangan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berencana untuk melakukan penyesuaian dan perubahan terhadap ketentuan pada Butir c, Klausul 4, Pasal 5 Surat Edaran Nomor 29 dengan arah: Memberikan keleluasaan yang lebih besar dalam hal lamanya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tambahan di sekolah, dengan memberikan kewenangan kepada Direktur Dinas Pendidikan dan Pelatihan untuk memutus perkara atas permintaan Kepala Sekolah.
Secara khusus, draf Surat Edaran tersebut mengubah dan melengkapi isinya: Kepala sekolah, berdasarkan pada kondisi praktis sekolah (dalam hal fasilitas, tenaga pengajar, waktu untuk menyelenggarakan sesi kedua pengajaran sesuai dengan rencana pendidikan sekolah, anggaran yang dialokasikan...), mempertimbangkan kebutuhan dan kesesuaian, dan menambahkan lebih banyak waktu belajar mengajar bagi beberapa siswa di sekolah untuk diusulkan kepada Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk dipertimbangkan dan diputuskan demi kepentingan siswa.
Perubahan dan penambahan ini tetap menjamin prinsip-prinsip inti dari Surat Edaran 29 tentang pengelolaan kegiatan belajar mengajar tambahan di sekolah, yaitu tidak memungut biaya kepada siswa, tidak menambah tekanan belajar, tidak membatasi hak belajar siswa, meningkatkan mutu jam pelajaran sekolah, menyediakan waktu dan ruang bagi siswa untuk mengalami, berlatih, dan berlatih melalui kegiatan pendidikan sesuai dengan kebutuhan individu demi perkembangan yang menyeluruh.
Rancangan Surat Edaran yang telah diamandemen dan dilengkapi ini juga menyesuaikan persyaratan pendaftaran badan usaha bagi organisasi atau perorangan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar ekstrakurikuler yang memungut biaya dari siswa agar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perusahaan yang baru ketika melakukan diversifikasi jenis usaha. Selain itu, rancangan ini juga menambahkan peraturan tentang pemutakhiran berkala pada portal informasi elektronik atau pemasangan iklan di tempat lembaga pendidikan ekstrakurikuler berada ketika mempublikasikan informasi bagi organisasi yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar ekstrakurikuler di luar sekolah untuk meningkatkan efektivitas pengawasan tepat waktu oleh masyarakat.
Rancangan Surat Edaran ini juga menetapkan peraturan yang lebih ketat terkait pelaporan oleh guru yang mengajar di sekolah ketika mereka berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Guru wajib melapor sebelum memulai dan memperbarui laporan jika ada perubahan pada salah satu isi laporan. Peraturan ini bertujuan untuk memperkuat tanggung jawab manajemen Kepala Sekolah.
Selain itu, melakukan amandemen dan penambahan terhadap tanggung jawab Komite Rakyat di tingkat kecamatan (mengalihkan tanggung jawab Komite Rakyat sebelumnya di tingkat kabupaten/kota ke Komite Rakyat di tingkat kecamatan) dan tingkat provinsi agar sesuai dengan Undang-Undang tentang Organisasi Pemerintahan Daerah No. 72/2025/QH15 tanggal 16 Juni 2025.
Perubahan dan penambahan Surat Edaran Nomor 29 ini tetap meneguhkan semangat pengabdian kepada kepentingan peserta didik, sesuai dengan Undang-Undang Guru No. 73/2025/QH15, dengan tegas melarang guru untuk "Memaksa peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk apapun", serta menjaga citra dan martabat guru sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pendidikan Tahun 2019 tentang Perbuatan Terlarang di Lembaga Pendidikan.
Sumber: https://baotintuc.vn/ban-tron-giao-duc/lay-y-kien-gop-y-sua-doi-thong-tu-29-quy-dinh-ve-day-them-hoc-them-20251204192123640.htm






Komentar (0)